YERUSALEM (Arrahmah.id) — Badan bantuan utama PBB untuk Palestina (UNRWA) menutup kantor pusatnya di Yerusalem Timur setelah warga Israel setempat membakar daerah di pinggiran kompleks yang luas itu, kata badan tersebut.
Dilansir VOA (10/5/2024), Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA, mengatakan dalam unggahan di platform media sosial X bahwa ia telah memutuskan untuk menutup kompleks itu sampai keamanan dipulihkan. Ia mengatakan insiden pada Kamis itu merupakan yang kedua dalam waktu kurang dari sepekan.
“Ini adalah perkembangan yang keterlaluan. Sekali lagi, nyawa staf PBB dalam risiko yang sangat serius,” ujarnya.
“Ini tanggung jawab Negara Israel sebagai kekuatan pendudukan untuk memastikan bahwa personel dan fasilitas PBB dilindungi setiap saat,” kata Lazzarini.
UNRWA telah lama menjadi target permusuhan Israel. Badan PBB ini dibentuk untuk menangani para pengungsi Palestina yang melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam perang tahun 1948, sekitar masa berdirinya Israel.
Polisi Israel mengatakan mereka telah membuka penyelidikan terhadap kebakaran hutan di dekat kompleks UNRWA.
“Temuan awal dari investigasi polisi menunjukkan bahwa tindakan itu dilakukan oleh anak-anak di bawah umur, tampaknya di bawah ambang usia bisa dituntut secara pidana menurut undang-undang,” kata polisi.
Sejak awal perang dengan Gaza, para pejabat Israel telah berulang kali menyerukan agar badan PBB itu ditutup, menuduhnya terlibat dengan gerakan Hamas di Gaza, tuduhan yang ditolak keras oleh PBB.
Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak dapat dibagi-bagi, termasuk bagian timurnya yang direbut pada perang tahun 1967. Wilayah itu diinginkan Palestina untuk menjadi ibu kota negara merdeka mereka pada masa depan.
Lazzarini mengatakan staf UNRWA hadir pada saat kejadian, tetapi tidak ada korban. Namun, ruang-ruang terbuka rusak akibat kobaran api, yang dipadamkan oleh para staf setelah layanan darurat lama menanggapinya.
Lazzarini mengatakan beberapa kelompok warga Israel telah melancarkan demonstrasi rutin di luar kompleks UNRWA selama dua bulan ini. Ia juga mengatakan bahwa staf dan bangunan di kompleks itu dilempari batu pada pekan ini.
Dalam rekaman yang dibagikan bersama postingan Lazzarini, asap tampak membubung di dekat bangunan di pinggiran kompleks itu, sementara suara nyanyian dan teriakan terdengar di sana.
Kerumunan yang disertai orang-orang bersenjata terlihat di luar kompleks itu sambil berseru “Bakar PBB,” kata Lazzarini. (hanoum/arrahmah.id)