SAN SALVADOR (Arrahmah.com) – Otoritas El Salvador menggerebek kantor firma hukum Mossack Fonseca sebagai buntut terkuaknya Panama Papers ke publik.
Penggerebekan yang dilakukan pada Jumat (8/4) menyebabkan kantor tersebut diberi garis batas polisi, penyitaan yang meliputi 20 komputer, dokumen-dokumen penting, serta tujuh orang karyawan diinterogasi.
Pemerintah memutuskan untuk menutup kantor tersebut setelah menyadari bahwa papan nama Mossack Fonseca telah dicabut dari tempatnya pada Kamis. Hal ini menimbulkan kecurigaan,” Jaksa Agung Douglas Melendez, mengatakan, sebagaimana dilansir Reuters (9/4/2016).
Seorang karyawan menuturkan, hilangnya papan nama itu karena kantor mereka berencana untuk pindah.
Firma hukum yang berbasis di Panama ini terlibat skandal kebocoran data internasional, yang diduga menjadi data terbesar yang pernah dibocorkan.
Diselidiki oleh ratusan jurnalis dari hampir 80 negara, terkuak adanya upaya investasi pencucian uang yang dilakukan oleh beberapa pemimpin dunia, pejabat politik, pengusaha, atlet, dan selebriti.
Usai dipublikasikan besar-besaran pada Ahad (3/4), pemerintah di seluruh dunia telah mulai menyelidiki kemungkinan pelanggaran pajak yang dilakukan oleh para pengusaha kaya dan orang-orang berkuasa di negaranya. (fath/arrahmah.com)