BERLIN (Arrahmah.id) – Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan bahwa rasisme di Jerman merupakan “kenyataan” yang tidak bisa dibantah.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Scholz melalui akun Twitternya pada Sabtu (1/7/2023), yang menandai hari menentang Rasisme Anti-Muslim.
“Sayangnya, rasisme adalah kenyataan di negara kita. Sebuah kenyataan yang harus kita atasi bersama,” kata Scholz di Twitter pada peringatan kematian warga Dresden Marwa El-Sherbini, yang ditikam selama persidangan oleh seorang pria yang dituduh anti – Kejahatan kebencian Muslim terhadapnya pada tahun 2009.
“Tidak boleh ada ruang untuk kebencian rasis, anti-Semit, atau anti-Muslim,” lanjutnya.
Lahir di Mesir, Sherbini terbunuh dalam sidang banding di depan putra dan suaminya yang berusia tiga tahun.
Wanita berusia 31 tahun itu ditikam sampai mati oleh Alex Wiensan, seorang imigran etnis Jerman dari Rusia yang telah dia saksikan dalam kasus pidana karena pelecehan verbal.
Konfrontasi awal antara korban dan pelaku dikabarkan terjadi karena ia mengenakan jilbab. (rafa/arrahmah.id)