BERLIN (Arrahmah.com) – Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengungkapkan setiap bulan terdapat sekitar 3.000 imigran asal Irak yang memutuskan meninggalkan Jerman untuk kembali ke kampung halamannya. Merkel menilai jumlah imigran di Jerman yang melakukan hal serupa akan terus meningkat.
Arus imigran dari berbagai negara konflik ke sejumlah negara Eropa, terutama Jerman, meningkat tajam sejak tahun lalu. Hal tersebut membuat Eropa merasa kewalahan menanggung para imigran yang mengajukan permintaan pemberian suaka.
Sejauh ini, Jerman telah menampung hampir 800 imigran tahun lalu, terutama dari Suriah.
Sebagian besar imigran ditampung di kamp penampungan, namun mereka merasa frustasi dengan lambatnya proses pengajuan suaka.
“Saat ini 3.000 imigran kembali ke Irak setiap bulan, dan ini menjadi tren dengan semakin banyak kota mereka dibebaskan dari ISIS,” kata Merkel dalam acara kampanya di negara bagian Baden-Wuerttemberg menjelang pemilihan umum daerah.
Merkel menyatakan perundingan damai Suriah di Jenewa sangat penting, “sehingga terdapat harapan bahwa mereka dapat kembali (ke negara asal),” ujar Merkel, sebagaimana dilansir CNN (11/3/2016).
Partai anti-imigran Jerman, Alternatif untuk Jerman (AFD), memperoleh dukungan besar di antara pemilih yang tidak setuju dengan kebijakan Jerman yang ramah dan terbuka kepada pengungsi.
Merkel berulang kali menyatakan bahwa jumlah migran yang datang ke Jerman, negara Uni Eropa dengan ekonomi terbesar, akan berangsur turun.
“Tidak setiap pengungsi akan tinggal di sini,” tutur Merkel.
Merkel menambahkan, banyak pengungsi yang ingin kembali berkumpul bersama keluarga mereka di kampung halaman yang tidak bisa ikut bermigrasi ke Eropa. (fath/arrahmah.com)