JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota DPR terpilih dari PDIP sekaligus gembong Syiah Jalaluddin Rakhmat menuduh kaum muslimin Indonesia yang mayoritas beraqidah Ahlussunnah wal jamaah sebagai akar masalah konflik di Indonesia.
Dalam acara menolak keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Jakarta, Senin (4/8/2014), Jalal mengatakan Kelompok anti-Syiah adalah prospek utama pemicu konflik di Indonesia.
“Kelompok anti-Syiah adalah prospek utama pemicu konflik di Indonesia, dengan membantu ISIS untuk menghancurkan Syiah. Kelompok tersebut seperti MUI, MIUMI, dan orang-orang di PKS tidak menyukai Syiah,” kata orang yang akrab disapa kang Jalal, tulis Bumisyam.com Selasa (5/8/2014).
Sementara itu, Ketua Persatuan Gereja Indonesia Pdt Dr. Phil Erari menilai bahwa pemerintah Indonesia tidak adil dengan membiarkan orang yang membawa bendera ISIS sedangkan yang membawa bendera bintang kejora ditembak mati.
“Saya sebagai orang Papua menilai bahwa pemerintah telah bersikap diskriminasi kepada kami. Kenapa kelompok yang diimpor dari luar seperti ISIS dibiarkan? Sedangkan saudara-saudara kami asli Indonesia yang membuat Organisasi Papua Merdeka (OPM) diburu oleh polisi,” ungkapnya.
Erari yang seolah membenarkan tindakan separatis OPM yang kerap merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga mengancam pemerintah dan menganggap pemerintah tidak bisa bersikap adil.
“Pemerintah mulai saat ini harus dapat bersikap adil, jadi jangan salahkan kami bila Papua selalu berusaha ingin melepaskan diri dari NKRI, karena pemerintah tidak dapat menjamin hak hidup kami di Papua,” kata Erari. (azm/arrahmah.com)