OTTAWA (Arrahmah.com) – Kanada mengumumkan sanksi baru terhadap Suriah pada Jumat (14/4/2017) untuk menanggapi “dugaan” serangan senjata kimia pada 4 April lalu. Sanksi tersebut berupa pembekuan aset dan melarang transaksi dengan para pemimpin senior rezim Asad.
Asad, keluarganya, pemerintah, dan hirarki militer Suriah telah lama menjadi target sanksi.
Namun pemerintah Perdana Menteri Justin Turdeau memperpanjang sanksi untuk 27 pejabat rezim tinggi tambahan, kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.
Di antara mereka adalah tiga jenderal: Adib Salameh, Jawdat Salbi Mawas, dan Tahir Hamid Khalil, yang dianggap memerintahkan serangan terhadap sasaran sipil dan menyiksa lawan rezim.
“Sanksi baru hari ini terhadap pejabat penting adalah bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan tekanan terhadap rezim Asad untuk menghentikan kekerasan terhadap anak-anak, wanita, dan para pria yang tidak bersalah,” kata Freeland.
“Serangan senjata kimia Ahad lalu di Idlib selatan adalah kejahatan perang dan tidak dapat diterima. Kanada bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk mengakhiri perang di Suriah dan menahan mereka yang bertanggung jawab terhadap laporan.”
Sebagaimana dilansir WB (15/4) sejak November 2015, pemerintah Trudeau telah menerima 40.000 pengungsi Suriah. (fath/arrahmah.com)