OTTAWA (Arrahmah.id) – Kanada pada Kamis (26/1/2023) menunjuk perwakilan khusus pertamanya untuk memerangi Islamofobia, sebuah jabatan yang dibuat setelah beberapa serangan baru-baru ini terhadap umat Islam di negara tersebut.
Wartawan dan aktivis Amira Elghawaby akan mengisi jabatan tersebut untuk berfungsi sebagai penasihat, pakar, dan perwakilan untuk mendukung dan meningkatkan upaya pemerintah federal dalam memerangi Islamofobia, rasisme sistemik, diskriminasi rasial, dan intoleransi agama, demikian pernyataan dari kantor perdana menteri.
Selain seorang juru kampanye hak asasi manusia yang aktif, Elghawaby juga merupakan kepala komunikasi untuk Yayasan Hubungan Ras Kanada dan kolumnis untuk surat kabar Toronto Star, setelah sebelumnya bekerja selama lebih dari satu dekade di radio CBC.
Perdana Menteri Justin Trudeau memuji penunjukan Elghawaby sebagai “langkah penting dalam perjuangan kita melawan Islamofobia dan kebencian dalam segala bentuknya”.
“Keanekaragaman benar-benar merupakan salah satu kekuatan terbesar Kanada, tetapi bagi banyak Muslim, Islamofobia sering terjadi,” tambahnya.
Selama beberapa tahun terakhir, serangkaian serangan mematikan telah menargetkan komunitas Muslim Kanada.
Pada Juni 2021, empat anggota keluarga Muslim terbunuh ketika seorang pria menabrak mereka dengan truknya di London, Ontario.
Empat tahun sebelumnya, enam Muslim tewas dan lima lainnya luka-luka dalam serangan di masjid Quebec City.
Dalam serangkaian tweet pada Kamis (26/1), Elghawaby mencantumkan nama-nama mereka yang tewas dalam serangan baru-baru ini, menambahkan: “Kita tidak boleh lupa”.
Jabatan khusus untuk memerangi Islamofobia ini telah direkomendasikan oleh pertemuan puncak nasional tentang Islamofobia yang diselenggarakan oleh pemerintah federal pada Juni 2021 sebagai tanggapan atas serangan tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)