OTTAWA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Justin Trudeau menegaskan pada Rabu (20/1/2016) bahwa Kanada akan berhenti berpartisipasi dalam serangan udara melawan ISIS, tetapi akan memberikan pelatihan militer.
Selama sesi tanya-jawab di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trudeau mengatakan bahwa jet tempur CF-18 Kanada tidak akan terbang, tetapi diganti dengan cara lain, mungkin memberikan pelatihan militer dan hal-hal lain yang dapat membantu pasukan lokal melakukan pertempuran langsung terhadap ‘teroris’, media Kanada melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Kamis (21/1/2016).
Komentar Trudeau itu sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang janjinya saat kampanye pemilu yang akan mengakhiri keterlibatan Kanada dalam serangan udara di Suriah dan Irak, CTV News melaporkan.
“Negara-negara di dunia harus melihat di mana keunggulan kompetitif mereka,” kata perdana menteri. “Kami pasti memberikan lebih banyak kontribusi untuk membantu milisi lokal dan tentara untuk lebih efektif dalam pertempuran secara langsung.”
Trudeau mengatakan bahwa pertempuran melawan ISIS tidak akan dimenangkan melalui udara, tetapi dengan menghadapi musuh di darat.
Kanada telah dikeluarkan dari pertemuan para menteri pertahanan di Paris pekan ini untuk membahas perang melawan ISIS. Sikap ini jelas berkaitan dengan sumpah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat kampanye yang akan menarik enam jet tempur negara itu dari koalisi anti-ISIS saat AS sedang meminta sekutu-sekutunya untuk meningkatkan kontribusi mereka.
Menteri Pertahanan AS Ash Carter tidak menyebutkan Kanada dalam pidatonya pekan lalu di Fort Campbell, Kentucky, ketika ia mengatakan bahwa ia akan bertemu menteri pertahanan dari negara-negara yang dianggap memainkan peran penting dalam koalisi.
(ameera/arrahmah.com)