ABU DHABI (Arrahmah.com) – Kementerian Ekonomi Uni Emirat Arab mengatakan sedang berusaha untuk memperkuat hubungan di bidang energi, khususnya energi terbarukan, pertambangan, baik skala kecil maupun menengah.
Perjanjian baru dan kerja sama antara Kanada dan UEA ini dinilai mampu menjadi titik balik dalam hubungan yang sempat membeku antara kedua negara.
Lebih dari satu tahun setelah sengketa diplomatik meletus atas hak mendarat di bandara Kanada, kedua negara telah memulai pembicaraan tentang perjanjian kerjasama nuklir yang bisa mengarahkan Kanada sebagai pemasok utama untuk empat reaktor nuklir di Uni Emirat.
Selain itu, kedua negara pun berencana untuk Dewan Bisnis UEA-Kanada.
“Ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan hubungan bilateral kami agar semakin kuat,” lansir kantor berita negara Wam, mengutip John Baird, menteri luar negeri Kanada.
Sehari setelah Menteri Luar Negeri, Sheikh Abdullah bin Zayed, memuji kedua negara ‘”kuat dan sangat baik” hubungan, Kanada di UAE mengatakan mereka menyambut tanda-tanda masa depan yang ramah.
“Keadaan sudah semakin baik untuk sementara waktu,” ujar Karl Tabbakh, Ketua Dewan Bisnis Kanada di Abu Dhabi.
“Ini merupakan langkah menuju arah yang benar. Ini adalah bentuk konfirmasi kami terhadap hubungan baik yang kami miliki.”
Sementara itu, Macadam Daud, ketua Dewan Bisnis Kanada Dubai dan Emirat Utara, mengatakan: “Hal seperti ini merupakan pertanda baik.”
Hubungan antara negara memburuk ketika pemerintah Kanada menolak memberikan hak mendarat pada penerbangan UEA akhir 2010.
UEA adalah mitra perdagangan terbesar Kanada di Timur Tengah, dengan bisnis antara kedua diperkirakan mencapai AS $ 1 miliar per tahun.
“Memiliki perdagangan lebih antara UEA dan Kanada dan menggunakan UAE sebagai hub, yang bermanfaat bagi kedua negara,” kata Sheikh Abdullah, Selasa.
Dia menambahkan bahwa investasi UEA di Kanada mencapai sekitar AS $ 10 miliar. Minggu ini, lebih dari 100 perusahaan Kanada telah menyatakan minatnya untuk peluang investasi di UEA. (althaf/arrahmah.com)