Para Mahasiswa dan pihak fakultas George Washington University baru kembali ke kampus dari liburan akhir pekan. Namun kedatangan mereka ke kampus disambut dengan sebuah poster dengan tulisan bernada kebencian dan provokatif. Tulisan di poster itu berbunyi “HATE MUSLIM? SO DO WE!!!”
Kertas-kertas seukuran kertas surat dengan tulisan yang sama juga ditempelkan di kios-kios dan kotak-kotak surat. Tulisan-tulisan itu disertai gambar seorang laki-laki yang berdiri di samping sebuah diagaram yang berisi daftar yang menggambarkan tipikal orang Islam, tentu saja dengan sebutan-sebutan yang buruk.
Pihak kampus George Washington University langsung mencabut poster-poster yang bernuansa kebencian terhadap Islam dan Muslim. Pihak universitas juga melakukan penyelidikan siapa yang telah menempelkan dan menyebarkan poster-poster itu di kampus.
“Tidak ada tempat untuk mengekspresikan kebencian di kampus kami” kata Steven Knapp presiden Georger Washington University.
“Kami tidak akan memaafkan dan kami tidak akan mentoleransi penyebaran selebaran-selebaran atau dokumen-dokumen yang berisi hinaan terhadap agama, etnis dan ras manapun” tukas Knapp.
Sementara itu 15 organisasi mahasiswa antara lain GW Muslim Student Association, Islamic Alliance for Justice dan Jewish Student Association mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan insiden di kampus George Washington.
Dalam selebaran yang disebarkan di kampus tersebut, juga diumumkan gerakan kampanye anti-Islam yang akan digelar di 200 kampus di seluruh AS minggu depan.
Sikap Islamofobia dan kampanye kebencian terhadap Islam dan Muslim, sudah secara merata menyebar di kalangan masyarakat AS, termasuk kalangan intelektual di kampus-kampus.
Kampanye anti-Islam itu diberi tajuk “The Islamo-Fascism Awareness Week”, yang rencananya akan digelar pada 22-26 Oktober. Kampanye itu disponsori oleh lembaga Terrorism Awareness Project yang berafiliasi pada lembaga David Horowitz Freddom Center.
Dalam situs resminya, Terrorism Awareness Project-yang didirikan pada bulan Januari untuk memobilisasi kesadaran publik AS khususnya mahasiswa terhadap bahaya Islam fasis- menyatakan, tujuan dari kampanye itu untuk melawan dua kebohongan politik yang besar. Pertama, yang mengatakan bahwa George Bush menciptakan perang melawan teror, dan yang kedua untuk melawan anggapan bahwa pemanasan global lebih berbahaya bagi rakyat AS dibandingkan jihad dan supremasi Islam.
Selain itu, lewat kampanye tersebut, mereka juga ingin melawan penindasan yang menurut mereka dilakukan Islam terhadap kaum perempuan.
Dalam kampanye anti-Islam itu, akan dihadirkan tokoh-tokoh yang selama ini dikenal sangat anti-Islam. Antara lain penulis dan politisi asal Belanda Ayaan Hirsi, yang dikenal dengan kecaman-kecamannya pada Islam.
Pembicara lainnya adalah Daniel Pipes, seorang kolomnis dan sejarawan Yahudi, juga dikenal kerap menyerang Islam dan menjadi ikon neokonservatif dalam kebijakan-kebijakan masalah Timur Tengah
Sumber: Eramuslim