GAZA (Arrahmah.id) – Kampanye “Replace It” di Gaza mendistribusikan tas yang terbuat dari kain untuk mendorong penduduk usia lanjut agar tidak menggunakan tas jinjing plastik, yang dapat berakhir di laut atau mengotori jalanan.
Dalam proyek yang didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) ini, para pemuda dan pemudi Palestina berkeliling di jalan-jalan, mengedukasi orang-orang yang lewat dan pemilik toko mengenai bahaya penggunaan plastik yang berlebihan terhadap lingkungan, dan menawarkan tas kain untuk digunakan sebagai gantinya.
Skema ini ingin meningkatkan kesadaran tentang alternatif dari gulungan plastik gratis [sekali pakai] yang digunakan secara bebas yang berjejer di lorong-lorong pasar produk Gaza. Para pembeli bisa mendapatkan lusinan plastik tersebut dalam satu kali belanja.
Azhar Tanboura, dari Dewan Layanan Bersama untuk Pengelolaan Limbah Padat, yang mengawasi proyek ini, mengatakan bahwa Jalur Gaza menghasilkan 200 ton sampah per hari, 16 persen di antaranya adalah plastik.
“Lingkungan tidak dapat menampung sampah plastik karena tidak dapat terurai secara alami,” kata Tanboura, lansir Reuters (2/8/2023).
Tas kain tersebut bertuliskan “Kurangi sampah, lingkungan yang lebih baik,” dalam bahasa Arab dan Inggris.
Kantong plastik berakhir di jalanan atau di pantai dan berakhir di laut. Di sebuah pasar di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara, tempat para pegiat kampanye berkunjung, kantong plastik berserakan di tanah.
“Kantong plastik, seperti yang Anda tahu, menghalangi saluran air saat hujan. Keberadaannya juga menyebabkan pencemaran lingkungan. Anda bisa menemukan kantong-kantong plastik yang dibuang di jalan-jalan,” ujar Salwa Radwan, seorang pembeli di pasar. (haninmazaya/arrahmah.id)