SURIAH (Arrahmah.com) – Angin musim dingin dan hujan telah mendorong banyak pengungsi internal di Suriah utara keluar dari rumah darurat mereka karena terendam banjir.
Badai melanda sebagian besar Suriah menyebabkan banjir di kamp al-Amin di desa Kafr Arrouk.
Selama dua hari terakhir, Ibrahim Satam berpindah-pindah dari satu tetangga ke tetangga lainnya berusaha tetap kering dan hangat setelah hujan deras membanjiri tendanya. Satam adalah pengungsi yang berasal dari Idlib selatan, lansir AP (22/12/2021).
Suriah telah menderita perang 10 tahun yang telah menewaskan ratusan ribu orang, dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal, termasuk lebih dari 5 juta pengungsi di luar negeri.
Satam mengatakan kehidupan di kamp itu sulit sepanjang tahun.
“Di musim panas, kami menderita panas dan serangga. Dan di musim dingin, seperti yang Anda lihat, kami menderita kedinginan dan hujan menimpa kami. Tenda saya kebanjiran. Pakaian saya, karpet kebanjiran. Bahkan tempat tidur saya dan pemanasnya banjir dan selama dua hari, saya pindah dari satu tenda ke tenda lainnya. Saya tinggal bersama tetangga.”
Beberapa tenda surut, Muzna al-Rashid mencoba mengeringkan pakaian dan selimut keluarganya.
“Air masuk ke semua tenda dan membanjiri mereka. Kami bahkan tidak punya apa-apa untuk diduduki dan kami bahkan tidak punya pakaian untuk dipakai. Bahkan kayu pun kami tidak punya. Kayu untuk menghangatkan anak-anak, kami tidak punya, tidak punya.” (haninmazaya/arrahmah.com)