GAO (Arrahmah.com) — Dua ledakan mengguncang kamp-kamp PBB di kota Gao, Mali, pada Ahad (5/12/2021).
AFP melaporkan, ledakan ganda tesebut menyebabkan sejumlah kerusakan. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Ledakan yang terjadi pada dini hari tersebut mengguncang barak misi PBB di Mali, yang disebut MINUSMA.
Insiden tersebut membuat banyak penghuni kamp itu terpaksa mengungsi selama dua jam. Sementara itu, tentara Perancis di sana hanya melaporkan kerusakan material, dan belum mengantongi identitas atau siapa dalang di balik ledakan tersebut.
Juru bicara MINUSMA Myriam Dessables mengatakan kepada AFP bahwa dua kamp lain di Mali utara juga menjadi sasaran tembakan mortir pada Sabtu (4/12).
Kekerasan terbaru di negara Afrika itu terjadi setelah kelompok militan melancarkan serangan di dekat pusat kota Bandiagara. Serangan mematikan tersebut menewaskan sedikitnya 31 orang.
Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan yang pertama kali meletus di utara pada 2012.
Perang tersebut telah merenggut ribuan nyawa baik dari militer maupun sipil.
Meskipun ribuan tentara Perancis dan PBB hadir di sana, konflik justru berkembang ke Mali tengah dan menyebar ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.
Perancis, yang merupakan mantan penjajah di Mali, mengatakan akan mengurangi jumlah pasukannya di wilayah tersebut.
“Negeri Anggur” juga berencana untuk memindahkan pasukannya dari Kidal, Tessalit, dan Timbuktu ke Gao dan Menaka. Kedua wilayah tersebut lebih dekat ke zona “tiga perbatasan” yang bergejolak di dekat Burkina Faso dan Niger. (hanoum/arrahmah)