NANGARHAR (Arrahmah.id) – Sebuah delegasi yang dibentuk oleh Imarah Islam Afghanistan untuk mengelola para pengungsi yang baru kembali dari Pakistan, mengatakan bahwa sebuah kamp pengungsi baru akan didirikan di distrik Lalapor di Nangarhar.
Delegasi tersebut telah tiba di Nangarhar, tempat penyeberangan utama antara Afghanistan dan Pakistan berada.
Delegasi tersebut mengatakan bahwa setelah Organisasi Migran Internasional (IOM) membatasi bantuannya, mereka berusaha mencari dukungan dari berbagai organisasi untuk memberikan bantuan makanan dan uang tunai kepada para pengungsi.
“Keluarga-keluarga yang dikepalai oleh wanita atau tidak memiliki tempat tinggal atau tidak memiliki siapa pun untuk merawat mereka, mereka akan diberikan transportasi. Imarah Islam Afghanistan ingin membuat sebuah kamp untuk mereka di gurun Lalpor,” kata Fazal Bari Fazli, salah satu anggota delegasi, lapor Tolo News (5/10/2023).
Keputusan ini diambil setelah Pakistan mengumumkan ultimatum kepada para pengungsi Afghanistan yang tidak memiliki dokumen resmi untuk meninggalkan negara itu pada akhir Oktober.
Sementara itu, penduduk Nangarhar meminta pemerintah Pakistan untuk berhenti melecehkan para pengungsi Afghanistan.
“Perlakuan Pakistan terhadap pengungsi Afghanistan tidak didasarkan pada tata krama bertetangga. Imarah Islam harus berbicara dengan mereka,” kata Ahmadullah, seorang penduduk Nangarhar.
“Jika itu adalah PBB atau organisasi lain, mereka semua membantu Pakistan terkait pengungsi Afghanistan. Kami meminta mereka untuk mencegah masalah ini,” ujar Abdul Ghafoor, seorang warga Nangarhar.
Berdasarkan statistik resmi, 150.000 pengungsi Afghanistan telah kembali ke negara ini melalui penyeberangan Torkham selama dua tahun terakhir. (haninmazaya/arrahmah.id)