JAKARTA (Arrahmah.com) – Seorang kameramen Global TV diduga menjadi tersangka pelaku bom buku yang ke-20 yang ditangkap Densus 88, setelah sebelumnya mereka menangkap 19 orang lainnya.
Kameramen Global TV berinisial IF diduga menjadi salah satu tersangka penyebaran paket bom buku yang baru-baru ini menghebohkan ibukota Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pemberitaan Global TV, Arya Mahendra Sinulingga, ketika dimintai konfirmasi pada Jumat (22/4/2011), seperti yang dilansir mediaindonesia.com.
Sinulingga juga mengadakan konfrensi pers di Mall Citos, Jakarta Selatan, Jumat malam (22/4), untuk menjelaskan keterlibatan IF.
Ia membenarkan adanya penangkapan kameraman Global TV oleh Densus 88.
“Saat kami mendengar rumor penangkapan ‘terorisme’ kami lakukan klarifikasi kepada Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar yang membenarkan penangkapan kameraman,” kata Arya Sinulingga.
Namun, Aria menyatakan tidak tahu persis waktu penangkapannnya. “Kami belum lakukan klarifikasi secara fisik, yang jelas kami amat terkejut dan tidak menyangka bahwa ada kameraman kami tersangkut ‘terorisme’,” kata Arya. Ia mengatakan telah mengecek ke pihak keluarga yang juga tidak tahu keberadaan IF.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen anton Bachrul Alam mengatakan bahwa kelompok bom buku ini merupakan kelompok baru yang belum ditemukan adanya hubungan dengan jaringan lain.
“Penyidikan masih berjalan, yang pasti mereka kelompok baru,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4), lapor Republika.
Anton menambahkan kelompok jaringan ini dalam membuat bom langsung belajar dari buku-buku. Pasalnya, beberapa pimpinan kelompok ini merupakan lulusan atau sarjana dari dua universitas negeri yang terkemuka di Indonesia. Namun, Anton enggan menyebutkan kedua universitas tersebut. (MI/rep/arrahmah.com)