MANDAILING NATAL (Arrahmah.com) – Hamidun Nasution (50), warga Desa Gunung Tua Julu, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, berhasil menjadikan mobil Toyota Kijangnya berjalan menggunakan bahan bakar air, dan ia sudah menguji mobil berbahan bakar airnya itu dari rumahnya hingga Tasikmalaya, Jawa Barat.
Selama di perjalanan tidak ada kendala berarti yang dihadapi, ungkapnya. Karena itu, ia yakin mobil yang sudah dikonversi dari bahan bakar konvensional ke air itu sudah layak digunakan. Hamidun pun sudah menggunakan mobilnya itu sejak tiga tahun terakhir.
“Mobil yang sudah saya rakit ini sudah terbukti tidak ada kendala. Sebab saya mengendarai mobil ini dari Mandailing Natal ke Aceh terus ke Jawa,” ujar Hamidun, sebagaimana dilansir Okezone.
Diakuinya, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat converter cukup besar untuk ukurannya. Converter itu dapat mengubah air menjadi gas hidrogen yang dialirkan ke karburator. Biaya pembuatan converter yang dikeluarkan Hamidun mencapai Rp10 juta.
“Memang pada pembuatan alat pengubah air menjadi bahan bakar mobil ini yang menempel di bagian mesin membutuhkan Rp10 juta,” paparnya.
Di samping itu, proses pembuatannya cukup kompleks. Untuk membuat satu mobil hingga benar-benar bisa berjalan menggunakan bahan bakar air ia membutuhkan waktu hingga dua pekan.
“Sebenarnya mengetahui penemuan air sebagai pengganti bahan bakar mobil itu sejak tahun 1994,” Kata Hamidun, kepada Okezone, beberapa waktu lalu. Namun saat itu ia belum memiliki uang untuk membeli kendaraan sendiri.
Menurut Hamidun, ia hanya perlu membuat converter yang mengubah air menjadi gas hirdogen. Gas hidrogen itu kemudian dihubungkan ke karburator untuk membuat mobil berjalan.
“Saya merakit alat converter yang mampu membuat air menjadi gas (hirdogen), sehingga dapat difungsikan mesin menjadi bahan bakar,” ungkapnya.
Mobil berbahan bakar air ini sudah diujinya, bahkan hingga ke Jawa, yakni ke Tasikmalaya, menemuh jarak ribuan kilometer. Meski dalam uji coba converter dipasangkan pada mobil Toyota Kijang, namun sebenarnya bisa digunakan pada mobil merek apa pun.
“Sebenarnya semua mobil bisa diubah dan menggunakan alat ini (converter),” ungkap pria yang pernah bekerja di salah satu perusahaan automotif ini.
Temuan Hamidun ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Madina. Hasil temuannya itu pun diikutkan dalam pameran Tekhnologi Tepat Guna (TTG) ke-17 tingkat provinsi yang digelar di Taman Raja Batu Panyabungan, belum lama ini.
Hamidun juga sudah pernah meraih juara kedua dalam lomba penemuan-penemuan canggih di tingkat provinsi Sumatera Utara pada tahun lalu. Di antaranya ia mengonversi sepeda motor dari bahan bakar bensin ke gas.
“Saya pernah meraih juara dua pada perlombaan perakitan automotif di tingkat provinsi,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)