KAIRO (Arrahmah.com) – Aliansi Nasional kelompok Islam Mesir menyerukan pada Selasa (1/7/2013) pagi untuk aksi massa dalam mendukung Presiden Mursi yang saat ini diperangi oleh kubu sekuler dan liberal dan dipaksa untuk turun dari jabatannya. Tentara mengeluarkan ultimatum 48 jam bagi semua pihak untuk mencapai resolusi.
Al Arabiya melaporkan bahwa Ikhwanul Muslimin dan kelompok-kelompok Islam lainnya mulai mengumpulkan para pendukungnya di provinsi yang berbeda dengan fokus Kairo dan Giza.
Para aktivis melaporkan bahwa rally pro-Mursi akan dimulai Senin di Universitas Kairo di mana kelompok-kelompok Islam berencana untuk menggelar aksi terbuka melawan demonstran oposisi.
Selama konferensi pers, Aliansi Nasional termasuk di dalamnya Ikhwanul Muslimin menolak penggunaan tentara yang mengarah ke kudeta.
Menteri Pertahanan Jenderal AbdelFattah al-Sissi pada Senin (1/7) mengeluarkan ultimatum 48 jam kepada semua kekuatan politik Mesir untuk mencapai resolusi atau menghadapi “peta jalan” militer di masa depan dan tidak akan mengecualikan siapa pun.
Dia menggarisbawahi bahwa militer tidak akan menjadi pihak dalam politik atau kekuasaan. Tpai dia mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk bertindak demi keamanan Mesir yang sedang menghadapi bahaya besar, menurut pernyataan itu.
Sementara itu, aliansi nasional menghormati semua inisiatif untuk menyelesaikan krisis tetapi harus didasarkan pada konstitusi. Mereka juga mengutuk aksi kekerasan yang menewaskan belasan demonstran dan melukai ratusan lainnya.
Pendukung dan penentang Mursi terlibat bentrok bersenjata di kota Suez pada Senin (1/7), ujar para saksi mata seperti dilansir Al Arabiya.
Setidaknya 16 orang telah tewas dalam bentrokan mematikan sejak Ahad (30/6) ketika jutaan rakyat Mesir membanjiri jalan untuk menuntut pengunduran diri presiden Mursi. (haninmazaya/arrahmah.com)