GROZNY (Arrahmah.id) — Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menuduh anggota parlemen Rusia dari daerah tetangga berusaha memerintahkan pembunuhannya, mengancam mereka dengan “perseteruan berdarah” kecuali mereka membuktikan sebaliknya, lapor TASS (11/10/2024).
Informasi ini TASS dapatkan dari video Telegram pribadi Kadyrov yang memperlihatkan pertemuannya dengan pejabat keamanan Chechnya pada hari Rabu (9/10).
Kantor berita tersebut menerjemahkan komentar Kadyrov sebagai: “Ada saksi, ada orang-orang yang mereka coba perintahkan, yang mereka tanya berapa banyak yang akan mereka ambil untuk perintah tersebut,” seperti dikutip Reuters (10/10).
TASS mengutip Kadyrov yang menyebutkan tiga anggota legislatif Rusia, dua dari Dagestan dan satu dari Ingushetia, sebagai pihak yang berada di balik dugaan rencana tersebut.
“Jika mereka tidak membuktikan sebaliknya, saya akan secara resmi menyatakan perseteruan berdarah,” katanya.
Di Chechnya, perseteruan berdarah merupakan tradisi untuk membalas dendam dengan membunuh musuh atau kerabat laki-lakinya.
Reuters tidak dapat memverifikasi terjemahan pernyataan Kadyrov dari TASS.
Diketahui, Chechnya berbatasan dengan Dagestan dan Ingushetia. Kadyrov sebelumnya mengklaim sebagian wilayah kedua wilayah tersebut. (hanoum/arrahmah.id)