CHECHNYA (Arrahmah.id) – Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov –sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin– mengatakan dia akan mengirim ketiga putranya yang masih remaja ke garis depan untuk berperang di Ukraina setelah menegur para pemimpin militer Moskow atas serangkaian kekalahan di medan perang.
Kadyrov, yang memimpin pasukan pribadi yang bertempur di Ukraina, sebelumnya menuntut agar komandan pasukan Rusia di Ukraina timur dilucuti medalinya dan dikirim ke garis depan untuk berperang. Dia mengkritik Kolonel Jenderal Aleksandr Lapin, menyebutnya “biasa-biasa saja”.
Pemimpin Chechnya telah meningkatkan pernyataan pedasnya untuk kepala militer sejak penarikan pasukan Rusia dari kota kunci Lyman di Ukraina timur.
Di aplikasi perpesanan Telegram, Kadyrov memposting video anak-anaknya –Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14)–tengah menembakkan senjata. Dia menulis bahwa mereka akan segera berada”di bagian paling sulit dari jalur kontak”, lansir Al Jazeera (3/10/2022).
“Saatnya membuktikan diri dalam pertarungan nyata, saya hanya bisa menyambut keinginan ini,” kata Kadyrov.
Video tersebut menunjukkan anak laki-laki dalam pakaian kamuflase dan kacamata hitam, di tank, senjata diikatkan ke pinggang mereka, menembak peluncur roket dan senapan mesin. Terkadang, para remaja tersenyum saat memotret atau mengacungkan jempol.
Kadyrov telah menjadi salah satu pendukung Rusia dan invasinya ke Ukraina yang paling vokal. Dia juga menyarankan Rusia harus mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir taktis kecil.
Kremlin pada Senin (3/10) menolak seruannya untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov menanggapi pernyataan Kadyrov dengan mengatakan: “Ini adalah momen yang sangat emosional. Kepala daerah berhak menyampaikan pendapatnya. Bahkan pada saat-saat sulit, emosi tetap harus dikecualikan.”