(Arrahmah.com) – Rabu 17/6) lalu pemimpin murtad Chechnya, Kadyrov, memanggil jaringan internalnya dalam pertemuan dan dengan gugup menuntut orang-orangnya menghabisi mujahidin dalam dua minggu.
“Saya memberi kalian waktu selama dua minggu. Selama itu para militan di Chechnya harus disingkirkan,” kata Kadyrov.
Ultimatum Kadyrov kepada pengikutnya ditayangkan dalam saluran televisi boneka lokal.
Menurut sumber, tuntutan Kadyrov sudah dipahami peserta pertemuan tersebut sebagai aksi menutup-nutupi kenyataan mengenai posisi dan keadaan yang sebenarnya dialami oleh angkatan perangnya.
Sumber Kaukasia yang telah berbicara dengan beberapa pihak yang terlibat dalam operasi berskala besar Kadyrov terhadap mujahidin mengatakan bahwa situasi yang dimiliki oleh Kadyrov saat ini sangat buruk. Tak ada satupun dari personil angkatan perang Kadyrov yang mau mengambil resiko dengan bergerak jauh memasuki hutan tempat basis dan formasi militer mujahidin disiapkan. Mereka sangat ketakutan akan mengalami penyerangan dan penyergapan para mujahidin.
Apalagi personil angkatan perang Kadyrov sendiri tidak lagi antusias dalam melaksanakan perintah atasannya. Mereka merasa tidak mendapatkan gaji, bonus, dan berbagai macam tunjangan lain yang cukup pantas mereka dapatkan, sedangkan mereka harus bertugas dalam waktu yang sangat lama (bertahun-tahun) dan di sisi lain mereka harus siap kehilangan nyawa mereka. Selain itu, sang murtadin Kadyrov pun membatalkan semua liburan tentaranya. Tentu saja itu membuat mereka kecewa.
Sumber tersebut menyebut perintah Kadyrov mengenai “dua minggu menuju kemenangan atas mujahidin” ini sebagai perintah operasi yang tidak masuk akal dan utopis.
Dalam pernyataan lainnya, para murtadin pun mengklaim telah membunuh 30 mujahidin selama satu bulan operasinya. Sedangkan dari pihak murtadin, mereka harus kehilangan 19 orang polisi dan 26 orang lainnya mengalami cedera parah.
Sementara itu, menurut sumber dalam kelopok militer boneka MIA, mereka kehilangan orang-orangnya dalam jumlah yang sangat besar dan jumlah mujahidin yang diumumkan oleh Kadyrov hanya omong kosong yang dibesar-besarkan. (Althaf/arrahmah.com)