JAKARTA (Arrahmah.com) – Tewasnya satu anggota Kostrad akibat terkena tembakan personel Brimob ketika menjadi salah satu korban bentrokan Brimob Polda Gorontalo dengan Kostrad pada Sabtu malam, 21 April 2012. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Pandji Suko Hari Judho, bukanlah suatu peristiwa bentrokan antara anggota Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) dengan Brimob Polda Gorontalo akan tetapi sebuah serangan.
“Ini bukan bentrokan, tapi anggota kita ditembak oleh anggota Brimob Gorontalo,” kata Kadispenad, saat jumpa pers di Kartika Media Center TNI AD, Jakarta, Kamis (26/4).
Menurutnya, anggota TNI tidak melakukan perlawanan dan tidak membawa senjata api ketika perayaan ulang tahun.
“Mereka berpakaian bebas dan tidak menggunakan pakaian dinas,” ucap Pandji.
Mengenai latar belakang peristiwa yang disebutkan berawal dari pelemparan batu oleh anggota TNI ke Brimob yang melakukan patroli, Kadispenad mengatakan, bahwa hal itu tidak benar.
Ketika patroli dilakukan sejumlah anggota Kostrad sedang merayakan ulang tahun salah satu korban yang tertembak. Perayaan ulang tahun tersebut telah diberikan izin oleh komandannya di Taman Limboto.
“Saat acara berlangsung ada anggota Brimob yang patroli dan disebutkan ada yang melempar (TNI AD) padahal tidak ada,” katanya seraya mengatakan pelemparan mungkin dilakukan oleh pihak lain.
Penembakan itu sendiri, kata Pandji, terjadi tidak hanya di satu tempat sekitar pukul 23.00 WITA, tetapi anggota Brimob diketahui mendatangi lokasi, Taman Limboto tempat perayaan ulang tahun. “Anggota Brimob melakukan penembakan dan mengenai tiga anggota TNI akibat peristiwa itu,” kata dia.
Tambah Pandji, sejumlah anggota Kostrad yang berada di lokasi melarikan diri dengan kendaraannya masing-masing. Selang beberapa waktu kemudian, pukul 01.00 WITA sekitar 20 orang personel Brimob bersenjata peluru tajam dan karet menghadang anggota Kostrad yang pulang dari acara itu.
Pandji melanjutkan, karena anggota Kostrad itu tidak mau berhenti, personel brimob melepaskan tembakan dan mengenai tiga anggota TNI yang berusaha meloloskan diri. “Korban yang terkena peluru tajam berjumlah empat orang dan dua lainnya terkena peluru karet,” tuturnya. (bilal/arrahmah.com)