JAKARTA (Arrahmah.com) – Kader HMI Menuntut Jawaban (KHMJ), yang mewakili 400.000 anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) seluruh Indonesia, menuntut pertanggungjawaban dari maskapai Sriwijaya Air atas terjadinya kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182 pada Sabtu (9/1/2021), yang mana di dalam pesawat tersebut terdapat Ketua Umum PB HMI tahun 2015-2017, Mulyadi P Tamsir dan keluarganya.
Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182, yang merupakan pesawat bekas dari United Airlines dan Continental Airlines yang berusia 26 tahun 7 bulan itu, diberitakan hilang kontak hanya 4 menit usai lepas landas. Di mana sebelumnya, keberangkatan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 juga mengalami penundaan hampir satu jam.
Hal tersebut membuat KHMJ curiga bahwa dari awal pesawat Sriwijaya Air SJY 182 tidak laik terbang. Oleh karena itu, melalui keterangan tertulis KHMJ menuntut agar:
1. Sriwijaya Air harus jujur, transparan dan informatif tentang kondisi teknis pesawat, sebab nyawa 63 penumpang, termasuk eks Ketum PB HMI Mulyadi P Tamsir dan keluarganya dipertaruhkan dalam penerbangan tersebut.
2. Jika benar Sriwijaya Air SJY 182 jatuh ke laut, maka kami meminta maskapai untuk mencari jenazah Mulyadi P Tamsir dan keluarganya sampai ketemu, berapa lama pun waktunya dan berapa pun biayanya, perusahaan Sriwijaya Air harus menanggung semua biaya yang timbul, sebab Mulyadi P Tamsir merupakan konsumen, sebagaimana diterangkan dalam UU Nomor 8 tahun 1999.
3. Jika benar pesawat Sriwijaya Air SJY 182 tidak laik terbang, maka kami meminta Sriwijaya Air memecat direktur dan semua pejabat perusahaan terkait yang membiarkan tetap beroperasinya armada tua.
4. Jika Sriwijaya Air tidak bertindak sungguh-sungguh dan bertanggung jawab menemukan tubuh eks Ketum PB HMI Mulyadi P Tamsir, maka kami Kader HMI akan mengerahkan 10.000 anggota untuk berunjuk rasa ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan menuntut Pemerintah agar menjatuhkan sanksi pada Sriwijara Air yang diduga mengoperasikan pesawat tua rentan kecelakaan.
KHMJ juga berharap semoga ada keajaiban dari Tuhan sehingga tim SAR bisa segera menemukan para korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182. (rafa/arrahmah.com)