KABUL (Arrahmah.id) – Tujuh atase perdagangan telah ditunjuk di tiga negara sejak Imarah Islam berkuasa di Afghanistan.
Menurut Kementerian Industri dan Perdagangan (MoIC), para atase ini telah ditunjuk di Pakistan, Iran, dan yang terbaru di Turkmenistan, dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan berbagai negara.
Juru bicara Kementerian, Akhundzada Abdul Salam Javad, mengatakan bahwa Mohammad Haroon Saeedi baru-baru ini ditunjuk sebagai atase perdagangan di Turkmenistan, dan diharapkan atase perdagangan di Istanbul juga akan segera ditunjuk, lansir Tolo News (27/5/2023).
“Saat ini, kami memiliki tujuh atase perdagangan di berbagai negara. Satu atase perdagangan di Quetta, satu di Peshawar, satu di Karachi, dan satu lagi di Islamabad di Pakistan. Kami juga memiliki atase di Ashgabat, Turkmenistan, dan satu atase di Teheran, Iran,” tambah Javad.
Sementara itu, Kementerian Ekonomi menganggap penunjukan atase perdagangan penting dalam menarik investasi asing dan meningkatkan hubungan ekonomi.
“Atase perdagangan di kantor-kantor politik kami memainkan peran penting dan esensial dalam menarik investasi asing di Afghanistan,” ujar Abdul Latif Nazari, seorang wakil dari Kementerian Ekonomi.
Beberapa ekonom percaya bahwa keberadaan atase perdagangan sangat penting untuk kerja sama regional dan bahwa atase profesional dapat secara signifikan meningkatkan ekonomi negara dengan menarik investasi internasional dan memperkenalkan produk dalam negeri.
“Jika mereka memilih atase perdagangan berdasarkan keahlian mereka, itu akan menjadi langkah positif bagi sektor perdagangan dan akan meningkatkan sektor perdagangan di negara-negara yang dituju oleh para atase ini,” kata Sayed Masoud, seorang ekonom kepada Tolo news.
“Mereka membantu masalah bisnis di luar negeri dan membantu ekonomi negara selain pemasaran untuk produk negara dan mengatur pameran,” kata Aziz Marij, seorang mantan diplomat.
Imarah Islam Afghanistan memiliki hubungan diplomatik dengan sejumlah negara, termasuk Cina, Uzbekistan, Turkmenistan, Iran, Pakistan, Uni Emirat Arab, Turki, dan Rusia, namun sejauh ini belum ada atase perdagangan yang ditunjuk di beberapa negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)