KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa serangan Iran baru-baru ini terhadap “Israel” merupakan tindakan pertahanan yang sah.
Menurut pernyataan tersebut, Imarah Islam telah menyerukan kepada semua negara berpengaruh di kawasan dan dunia untuk menghentikan eskalasi krisis lebih lanjut dan menghentikan konflik di Jalur Gaza, lansir Tolo News.
Hal ini terjadi ketika juru bicara militer “Israel”, Laksamana Muda Daniel Hagari, melaporkan bahwa Iran menembakkan lebih dari 300 rudal dan pesawat tak berawak ke kota-kota “Israel”.
Laksamana Muda Daniel Hagari mengklaim bahwa 99 persen dari rudal dan pesawat tanpa awak Iran ini telah dicegat dan dihancurkan.
Berdasarkan statistik resmi, sejauh ini, 31 warga “Israel” telah terluka dan dirawat di rumah sakit akibat serangan-serangan tersebut.
“Tadi malam Iran memulai serangan terhadap ‘Israel’ dan meluncurkan lebih dari 300 ancaman yang berbeda. Ancaman Iran bertemu dengan keunggulan udara dan teknologi Pasukan Pertahanan ‘Israel’ bersama dengan koalisi tempur yang kuat yang bersama-sama mencegat sebagian besar ancaman. Kami mencegat 99% ancaman yang diluncurkan ke wilayah ‘Israel’. Ini adalah pencapaian strategis yang sangat signifikan,” klaim Laksamana Muda Daniel Hagari.
Serangan Iran ke “Israel” ini terjadi dua minggu setelah serangan udara yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, yang mengakibatkan tewasnya tujuh personel militer, termasuk dua komandan senior Garda Revolusi Iran.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, memperingatkan bahwa jika “Israel” mengambil tindakan lebih lanjut, tanggapan mereka akan lebih tegas.
“Dari sudut pandang kami, operasi ini telah berakhir, dan kami tidak berniat untuk melanjutkannya. Namun, jika rezim Zionis melakukan tindakan terhadap Republik Iran baik di tanah kami atau di lokasi kami di Suriah atau di tempat lain, operasi kami selanjutnya akan jauh lebih luas,” kata Mohammad Bagheri.
Apa implikasi dari konflik antara Iran dan “Israel” terhadap negara-negara di kawasan ini, khususnya Afghanistan?
Tariq Farhadi, seorang pakar hubungan internasional, mengatakan kepada Tolo News: “Afghanistan seharusnya tidak menjadi proxy untuk pihak manapun dalam perang ini, dan pemerintah sementara harus fokus pada penyelesaian masalah internal Afghanistan.”
“Perang lain di wilayah ini akan menyebabkan masalah Afghanistan terlupakan, dan kelompok-kelompok militan di negara ini akan mendapatkan lebih banyak kekuatan,” kata Sayed Javad Sajadi, seorang analis politik.
Serangan Iran ke “Israel” ini disambut baik oleh warga negara tersebut.
Seorang warga Iran mengatakan: “Saya tidak pernah melihat di negara manapun di mana serangan terhadap negara lain dan perang menyebabkan kebahagiaan di antara orang-orang. Tapi malam ini, orang-orang telah meninggalkan tidur mereka untuk datang ke sini dan menunjukkan betapa pentingnya perang ini bagi kami dan betapa bahagianya kami dengan serangan terhadap ‘Israel’ ini.” (haninmazaya/arrahmah.id)