KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan menekankan kehadiran Afghanistan dalam urusan regional. Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, mengatakan bahwa setiap organisasi yang dibentuk untuk membahas isu-isu regional harus menyertakan Afghanistan.
Mujahid mengatakan bahwa interaksi dan ekonomi bersama Afghanistan dengan negara-negara regional merupakan alasan yang signifikan untuk kehadirannya di organisasi-organisasi semacam itu, lansir Tolo News (18/6/2024).
Juru bicara Imarah Islam mengatakan: “Setiap organisasi atau badan yang dibentuk untuk isu-isu dan diskusi regional harus menyertakan Afghanistan. Afghanistan adalah salah satu negara regional dan memiliki banyak ketergantungan dengan negara-negara tetangga. Kami memiliki interaksi bersama, ekonomi bersama, perdagangan bersama, transit, serta masalah kesehatan dan lingkungan bersama yang membutuhkan koordinasi.”
Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Imarah Islam mencari hubungan yang baik dengan semua negara di dunia, termasuk Tajikistan.
Dalam bagian pidatonya, ia meyakinkan komunitas internasional tentang keamanan wilayah Afghanistan.
Zabihullah Mujahid mengatakan: “Afghanistan menginginkan hubungan yang baik dengan semua negara, termasuk Tajikistan, dan telah membuktikannya. Kekhawatiran apa pun tentang tanah Afghanistan harus diyakinkan -tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara mana pun.”
Para analis politik mengatakan bahwa kehadiran Afghanistan di organisasi-organisasi regional, termasuk Organisasi Kerjasama Shanghai, penting untuk mengurangi kekhawatiran tentang Afghanistan.
Gulab Khan Baz, seorang analis politik mengatakan: “Afghanistan harus hadir dalam organisasi-organisasi ini, karena hal ini menguntungkan dunia dan Afghanistan. Jika Afghanistan tetap tidak diikutsertakan, hal ini disebabkan oleh pengabaian dunia terhadap Afghanistan selama 45 tahun terakhir.”
Sebelumnya, utusan khusus Rusia untuk Afghanistan menyatakan bahwa Tajikistan menentang kehadiran Afghanistan di Organisasi Kerjasama Shanghai, sebuah klaim yang dibantah oleh para pejabat Tajikistan. (haninmazaya/arrahmah.id)