KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Pertahanan, bereaksi terhadap pernyataan baru-baru ini dari Menteri Pertahanan Pakistan, telah menyatakan bahwa setiap operasi potensial oleh Islamabad di tanah Afghanistan akan memiliki konsekuensi negatif.
Enayatullah Khwarazmi, juru bicara Kementerian Pertahanan, mengatakan kepada Tolo News bahwa melanggar kedaulatan nasional Afghanistan merupakan tindakan yang tidak bijaksana dan upaya untuk memperumit situasi antara Kabul dan Islamabad.
Juru bicara Kementerian Pertahanan menambahkan, “Pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Pertahanan Pakistan tentang potensi pelanggaran kedaulatan nasional Afghanistan tidak bijaksana dan merupakan upaya untuk memperkeruh suasana, yang tidak menguntungkan siapa pun. Sangat penting bagi kepemimpinan Pakistan untuk tidak mengizinkan siapa pun membuat pernyataan tentang isu-isu sensitif. Kementerian Pertahanan Imarah Islam Afghanistan juga menyatakan bahwa siapa pun yang melanggar wilayah kami dengan dalih apa pun atau dalam kapasitas apa pun akan menanggung akibatnya.”
Khawaja Muhammad Asif, Menteri Pertahanan Pakistan, baru-baru ini berbicara tentang keberadaan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) di Afghanistan dan kemungkinan Islamabad melancarkan operasi militer terhadap persembunyian mereka di wilayah Afghanistan, lansir Tolo News (29/6/2024).
Sementara itu, Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, meminta para pejabat Pakistan untuk menahan diri dalam membuat pernyataan-pernyataan seperti itu mengenai Afghanistan.
Juru bicara Imarah Islam menambahkan, “Para pejabat Pakistan harus berhati-hati dalam membuat pernyataan. Mereka harus menghindari mengungkapkan isu-isu sensitif yang dapat menimbulkan ketegangan. Kami tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk menginvasi atau tidak menghormati wilayah Afghanistan.”
Pada saat yang sama, seorang anggota Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) mengkritik pernyataan Menteri Pertahanan tentang kemungkinan melakukan operasi di Afghanistan.
Zartaj Gul Wazir, seorang anggota Pakistan Tehreek-e-Insaf, mengatakan, “Menteri Pertahanan mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa operasi-operasi akan dilakukan di Afghanistan. Bagaimana dia bisa menganggap India sebagai teman dan Afghanistan sebagai musuh dalam pernyataan yang sama? Ini adalah sebuah permainan untuk membingungkan rakyat dan partai-partai politik tentang siapa teman dan musuh mereka. Menteri Pertahanan Pakistan memiliki masalah psikologis.”
Sayed Muqaddam Amin, seorang analis politik, mengatakan kepada Tolo News, “Isu-isu yang merugikan kedua negara seharusnya tidak dibicarakan melalui media. Mereka harus duduk dan mendiskusikan isu-isu ini dengan cara persaudaraan dalam pertemuan, menyelidikinya secara menyeluruh, dan membuat keputusan bersama mengenai situasi keamanan di perbatasan dan isu-isu di antara kedua negara.”
Sebelumnya, seorang pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam Pakistan juga menyatakan keprihatinannya tentang perbedaan pendapat antara Kabul dan Islamabad dan menyerukan kepada pemerintah Pakistan untuk melakukan pembicaraan yang efektif dengan pemerintah sementara untuk menyelesaikan situasi ini. (haninmazaya/arrahmah.id)