KABUL (Arrahmah.id) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabiullah Mujahid, mengatakan bahwa jika Islamabad memintanya, Imarah Islam akan memediasi negosiasi antara Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
Sebelumnya, media Pakistan melaporkan bahwa pemerintah sementara Afghanistan mencoba untuk melanjutkan negosiasi antara TTP dan Islamabad.
“Jika Pakistan menginginkan kami untuk menjadi penengah, dan kami tahu bahwa hal itu menguntungkan, kami pasti akan menjadi penengah karena hal itu menguntungkan kawasan ini dan kami tidak ingin ada perang di kawasan ini,” kata Mujahid, seperti dilansir Tolo News (20/6/2023).
Ia juga menyangkal kehadiran TTP di Afghanistan dan mengatakan bahwa Imarah Islam tidak akan mengizinkan tanah Afghanistan digunakan untuk melawan negara lain.
“Kami tidak memiliki hubungan apa pun dengan TTP -dalam artian kami mendukung mereka, atau bersama mereka; sebaliknya, kami tidak mengizinkan mereka untuk aktif di Afghanistan,” kata Mujahid.
“Jika Imarah Islam memulai mediasi antara pemerintah Pakistan dan TTP, itu akan menjadi isyarat yang baik,” kata Sarwar Niazai, seorang veteran militer.
“Jika ada pihak yang memediasi antara pemerintah Pakistan dan TTP, tidak ada kelompok lain selain Taliban [Imarah Islam Afghanista],” kata Asadullah Nadim, seorang analis militer.
Sebelumnya, Express Tribune melaporkan bahwa ada dorongan baru dari Imarah Islam Afghanistan untuk memulai kembali pembicaraan antara para pejabat Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang terlarang, karena sebuah delegasi dari para tetua suku dilaporkan telah bertemu dengan kepala TTP.
Meskipun tidak ada konfirmasi resmi dari kedua belah pihak, sumber-sumber menyatakan bahwa delegasi suku baru-baru ini bertemu dengan ketua TTP Noor Wali Mehsud. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjajaki kemungkinan dimulainya kembali perundingan yang sempat terhenti pada November tahun lalu. (haninmazaya/arrahmah.id)