KABUL (Arrahmah.id) – Menyusul klaim dari para pejabat Pakistan bahwa warga Afghanistan terlibat dalam serangan-serangan teroris, Imarah Islam Afghanistan pada Rabu (9/8/203) sekali lagi membantah tuduhan tersebut.
Juru bicara Imarah Islam, Zabiullah Mujahid, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pakistan harus mengelola situasi keamanannya dengan hati-hati dan menemukan solusi untuk itu di wilayah mereka sendiri.
Mujahid menambahkan bahwa Afghanistan tidak menginginkan perang di negara manapun, terutama di negara-negara tetangga, dan mengatakan bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain.
“Imarah Islam Afghanistan menolak keras tuduhan-tuduhan ini dan menegaskan bahwa Afghanistan adalah negara yang telah keluar dari perang yang berkepanjangan dan tidak ingin mengancam keamanan negara manapun, terutama negara tetangga,” kata pernyataan itu, seperti dilansir Tolo News.
Pernyataan itu berbunyi: “Selama tahun 1444, 18 anggota Daesh asal Pakistan, yang melakukan ledakan dan serangan di wilayah kami, terbunuh dan puluhan lainnya ditangkap hidup-hidup di berbagai daerah di Afghanistan, semua dokumen dan bukti-bukti ada pada kami. Perlu dicatat bahwa, alih-alih menyalahkan Pakistan, pemerintah Afghanistan telah memperkuat langkah-langkah keamanannya.”
Sementara itu, Riaz Hussain Pirzada, Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Pakistan bahwa mereka yang berperang di Pakistan tidak berasal dari Afghanistan.
“Mereka adalah orang-orang yang diizinkan masuk oleh orang-orang kami sendiri selama pemerintahan sebelumnya di bawah proses yang disederhanakan. Saya percaya pada ketulusan kepemimpinan Afghanistan -hubungan mereka dengan Iran, Arab Saudi, Cina dan Pakistan,” kata Pirzada.
Para analis memiliki berbagai pandangan mengenai klaim para pejabat Pakistan.
“Tuduhan yang tidak adil terhadap rakyat Afghanistan dalam serangan baru-baru ini di Pakistan sekali lagi membuktikan permusuhan (Pakistan) terhadap rakyat Afghanistan. Namun, seluruh dunia menyadari bahwa Pakistan telah mendukung dan memupuk terorisme selama beberapa dekade,” kata Najib Rahman Shamal, seorang analis politik.
Hal ini terjadi setelah sebelumnya Kementerian Luar Negeri Pakistan mengklaim bahwa tiga warga negara Afghanistan terlibat dalam serangan mematikan di sebuah pangkalan militer. (haninmazaya/arrahmah.id)