KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan menolak klaim yang dibuat oleh Departemen Kontra-Terorisme Pakistan (CTD) yang menuduh keterlibatan Afghanistan dalam serangan baru-baru ini di Khyber Pakhtunkhwa.
Menolak klaim ini, Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, menegaskan bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara manapun.
“Memastikan keamanan di Pakistan adalah tanggung jawab pasukan keamanan Pakistan. Mereka telah mengeluarkan biaya yang signifikan di sektor ini, dan ketika mereka gagal, mereka harus membenarkannya kepada masyarakat dan memungut tuduhan ini untuk mengubah pola pikir masyarakat,” kata Zabihullah Mujahid, lansir Tolo News (2/4/2024).
Sebelumnya, Departemen Kontra-Terorisme Khyber Pakhtunkhwa telah mengklaim keterlibatan Afghanistan dalam serangan baru-baru ini terhadap para insinyur Cina di Khyber Pakhtunkhwa. Menurut beberapa laporan media Pakistan yang mengutip CTD, kendaraan yang membawa bahan peledak untuk serangan mematikan ini dipersiapkan di Afghanistan dan kemudian dipindahkan dari penyeberangan Chaman ke Balochistan, Pakistan, dan kemudian ke daerah Dera Ismail Khan di wilayah Drazinda.
Departemen tersebut juga menyatakan bahwa empat orang telah ditangkap sehubungan dengan peristiwa ini.
“Penyelidikan telah mengungkapkan bahwa kendaraan bermuatan bahan peledak yang digunakan dalam serangan mematikan tersebut dipersiapkan di Afghanistan dan kemudian diangkut ke Dera Ismail Khan di Darazinda melalui penyeberangan perbatasan Pak-Afghanistan Chaman di Balochistan,” tulis laporan tersebut.
Para analis politik mengatakan bahwa pemerintah Pakistan tidak mampu mengamankan negaranya dan dengan demikian menuding Afghanistan.
“Pakistan mungkin mengatakan hal ini untuk konsumsi dalam negeri, tetapi yang penting adalah apakah Cina menerima narasi ini atau tidak? Cina saat ini telah menghentikan pekerjaan mereka di wilayah ini,” Tariq Farhadi, seorang analis politik, mengatakan kepada Tolo News.
Seorang pembom bunuh diri menargetkan sebuah kendaraan yang membawa para insinyur Cina di daerah Shangla, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, yang mengakibatkan tewasnya lima insinyur dan supir mereka yang berkewarganegaraan Pakistan minggu lalu. (haninmazaya/arrahmah.id)