PAKTIA (Arrahmah.id) – Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Politik Mawlawi Abdul Kabir mengatakan bahwa pemerintah Afghanistan bekerja dalam kerangka prinsip-prinsip Islam untuk memperluas hubungan dengan dunia.
Berbicara pada sebuah upacara kelulusan di provinsi Paktia, Mawlawi Abdul Kabir menekankan bahwa Imarah Islam Afghanistan membawa pesan perdamaian dan persatuan, tetapi memperingatkan bahwa jika ada pihak yang menggunakan kekerasan, mereka akan menghadapi tanggapan yang serius.
Dia menekankan bahwa dengan berdirinya sistem Islam, tidak ada pembenaran untuk perang di Afghanistan, dan warga Afghanistan akan selalu mempertahankan nilai-nilai agama dan nasional mereka tanpa ragu-ragu, lansir Tolo News (27/12/2024).
Dia mengklarifikasi bahwa Perjanjian Doha bukanlah tentang Amerika Serikat yang mendikte pemerintahan kepada Imarah Islam, tetapi semata-mata tentang jadwal penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Mawlawi Abdul Kabir mengatakan: “Jangan tertipu tentang Perjanjian Doha. Di Doha, Qatar, Imarah Islam membuat komitmen dengan Amerika, tetapi komitmen ini bukan tentang bagaimana mereka mendikte bagaimana sistem kami harus beroperasi. Ini hanya tentang penjadwalan penarikan pasukan AS.”
Pejabat Imarah Islam memuji kegiatan sekolah dan madrasah di daerah terpencil dan menyatakan bahwa Imarah Islam berkomitmen penuh untuk mengembangkan semua pusat pendidikan tanpa diskriminasi.
Dia juga menekankan bahwa semua warga negara yang bekerja di bawah rezim sebelumnya telah diampuni oleh Imarah Islam.
Mawlawi Abdul Kabir mengatakan: “Selama 20 tahun terakhir, siapa pun yang bekerja dengan Amerika atau NATO telah diampuni setelah Imarah Islam berkuasa. Apakah mereka tentara atau anggota parlemen, tidak ada Mujahid yang mengganggu mereka karena konflik kami adalah dengan pasukan asing.”
Beberapa ahli politik percaya bahwa untuk memperkuat hubungan Imarah Islam dengan dunia dan menjaga stabilitas di dalam negeri, interaksi dengan negara-negara regional dan global harus ditingkatkan.
“Jika ada negara yang tidak memiliki hubungan dengan negara tetangganya atau komunitas internasional, maka negara tersebut seperti orang yang lumpuh. Oleh karena itu, kita harus memperkuat hubungan kita dengan semua negara seperti yang dituntut oleh hubungan internasional,” kata Moeen Gul Samkanai, seorang analis politik.
Sebelumnya, wakil perdana menteri untuk urusan politik mengumumkan bahwa Imarah Islam Afghanistan telah menjalin hubungan langsung dengan negara-negara di seluruh dunia. (haninmazaya/arrahmah.id)