KABUL (Arrahmah.id) – Mawlawi Abdul Kabir, Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Politik, dalam sebuah pertemuan dengan sejumlah pedagang buah kering, mendesak negara-negara tetangga untuk tidak menciptakan hambatan dalam perdagangan bilateral.
Hamdullah Fitrat, Wakil Juru Bicara Imarah Islam, mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri Urusan Politik juga meminta negara-negara tetangga untuk berhenti menciptakan masalah bagi para pedagang Afghanistan dan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan perdagangan bilateral.
Wakil Juru Bicara Imarah Islam mengatakan: “Deputi Politik Perdana Menteri mengatakan bahwa negara-negara tetangga harus menahan diri untuk tidak menciptakan masalah bagi para pedagang Afghanistan dan memberikan fasilitas yang diperlukan untuk perdagangan bilateral.”
Sementara itu, Sher Mohammad Abbas Stanikzai, Deputi Politik Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah pertemuan di Logar, mengatakan bahwa Afghanistan adalah rute koneksi transit antara Pakistan dan Asia Tengah dan dapat bertindak secara timbal balik, lansir Tolo News (3/10/2024).
Stanikzai meminta pemerintah Pakistan untuk membuka jalur penyeberangan untuk barang-barang ekspor Afghanistan untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi para pedagang dan petani di kedua belah pihak.
Wakil Menteri Luar Negeri Politik Imarah Islam Afghanistan, dalam sebuah pertemuan untuk meninjau tantangan para eksportir buah dan sayuran segar di Logar, mengatakan: “Afghanistan adalah rute transit antara Pakistan dan Asia Tengah. Kami juga dapat bereaksi secara timbal balik, menutup perbatasan, dan menciptakan masalah bagi mereka, tetapi kami tidak ingin menciptakan masalah bagi saudara-saudara Pakistan kami yang tinggal di sisi lain perbatasan.”
Di bagian lain pidatonya dalam pertemuan ini, Sher Mohammad Abbas Stanikzai, mengacu pada pengumpulan pajak, zakat, dan ushr oleh Imarah Islam, mengatakan bahwa pendapatan yang terkumpul digunakan untuk pembangunan dan kemajuan negara.
Deputi Politik Kementerian Luar Negeri menambahkan: “Setiap sen Afghanistan yang dibayarkan kepada pemerintah atas nama pajak, zakat, dan ushr tidak disia-siakan.”
Para pejabat pada pertemuan ini menyoroti pentingnya produksi listrik di dalam negeri dan menyebutkan bahwa Imarah Islam, dengan meluncurkan proyek-proyek besar di tiga wilayah Afghanistan, bertujuan untuk menyediakan listrik ke berbagai wilayah di negara tersebut dalam waktu dua hingga tiga tahun. (haninmazaya/arrahmah.id)