KABUL (Arrahmah.id) – Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Politik Imarah Islam Afghanistan, Mawlawi Abdul Kabir, mengatakan bahwa hubungan politik dan komersial Afghanistan dengan beberapa negara di dunia merupakan pengakuan atas pemerintahan negara tersebut saat ini.
Berbicara pada Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim (ICCC), di Universitas Nangarhar, ia mengatakan bahwa tanpa Imarah Islam, tidak ada yang dapat menjamin bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain.
“Imarah Islam telah diakui secara resmi, karena kantor perwakilan dan kedutaan besar Anda [negara-negara dunia] terbuka di negara kami dan kedutaan besar kami beroperasi di negara Anda, pelabuhan-pelabuhan komersial terbuka, barang-barang Anda masuk ke negara kami dan barang-barang kami masuk ke negara Anda,” katanya, seperti dilansir Tolo News (10/2/2024).
Mawlawi Abdul Kabir juga menyerukan perbaikan hubungan Afghanistan dengan dunia, dan berjanji bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain.
“Tidak ada orang lain yang dapat menjamin hal ini kecuali Imarah Islam, karena memiliki kedaulatan penuh atas 34 provinsi dan lebih dari 400 distrik, dan keamanannya terjamin. Imarah Islam tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara tetangganya dan dunia,” katanya lebih lanjut.
Mengkritik kehadiran NATO selama 20 tahun di Afghanistan, Wakil Perdana Menteri Urusan Politik lebih lanjut mengatakan bahwa Imarah Islam dan rakyat Afghanistan tidak akan mengizinkan kehadiran militer negara asing di Afghanistan lagi.
“Sepanjang sejarah, rakyat Afghanistan tidak pernah membuat masalah bagi siapa pun; orang-orang asinglah yang melanggar wilayah kami. Rakyat Afghanistan adalah orang-orang yang tenang dan damai dan kami tidak ingin menciptakan masalah bagi dunia,” kata Mawlawi Abdul Kabir.
“Perbatasan dilindungi. Pemerintah Islam berkuasa dan keamanan disediakan di seluruh negeri,” kata Mullah Mohammad Younus Akhundzada, Menteri Rehabilitasi dan Pembangunan Pedesaan.
Pejabat Imarah Islam tersebut mengatakan bahwa upaya-upaya sedang dilakukan untuk membuat Afghanistan mandiri di berbagai sektor. (haninmazaya/arrahmah.id)