BAGHDAD (Arrahmah.com) – Kabinet Irak sudah menyetujui satu pakta keamanan yang mengijinkan sekitar 150.000 tentara kafir AS untuk terus tinggal di dalam negeri hingga tiga tahun mendatang.
Draft status persetujuan militer telah disetujui cabinet pada Minggu (16/11) dan kini telah dikirim ke parlemen untuk mendapat persetujuan mereka.
“Mereka semua menyatakan satu sisi positif, Karena mereka yakin kemungkinan terbaik (dari persetujuan), hal itu akan mengatur kapan berakhirnya kehadiran militer AS dan menjamin penarikan seluruh pasukan mereka,” ujar Ali al-Dabbagh, juru bicara pemerintah Irak.
Namun hingga saat ini belum diketahui mengapa Sembilan orang dari 37 anggota kabinet menghindari pertemuan. Kabinet yang menyetujui pakta keamanan berjumlah 28 orang.
Minggu (16/11), Gedung Putih menyambut persetujuan tersebut sebagai “langkah positif” yang membiarkan pasukan AS tetap tinggal sampai 2011.
Ledakan Diyala
Tidak lama setelah pembicaraan pakta keamana, seorang mujahid yang melakukan aksi syahid dengan mobil, menyerang pos polisi di Diyala, menewaskan sedikitnya tujuh polisi di sana.
Hassan al-Kurawi, salah satu polisi yang selamat mengatakan, 20 polisi lainnya mengalami luka-luka dalam serangan.
Persetujuan pakta keamanan, mengalami satu rangkaian revisi panjang selama berbulan-bulan, masyarakat Irak banyak yang menentang keberadaan tentara AS di negeri mereka, tetapi pakta keamanan telah menetapkan tentara AS tetap berada di Irak hingga 2011. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)