MOGADISHU (Arrahmah.com) – Kabinet Somalia mengumumkan negaranya kini berada dalam keadaan darurat, Sabtu (20/6) dan jurubicara parlemen mereka meminta bantuan negara tetangga mengirimkan pasukannya ke Somalia untuk mengembalikan “stabilitas” di Somalia.
Tiga petinggi Somalia telah tewas di tangan mujahidin dalam tiga hari. Mujahidin Al-Shabaab telah menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan dan meningkatkan serangan-serangannya. Mereka tidak main-main dengan apa yang telah mereka ucapkan dan janjikan, yaitu ingin menggulingkan pemerintahan yang mendewakan hukum buatan manusia di bawah kepemimpinan Sharif Ahmed dan menegakkan hukum Islam di daratan Somalia.
Mereka pun berhasil membunuh Menteri Pertahanan Somalia beberapa waktu lalu.
“Hari ini (20/6) Kabinet Somalia dengan suara bulat sepakat bahwa keadaan negeri dalam keadaan darurat,” ujar statemen Kabinet Somalia.
“Kami menyeru dunia dan negeri tetangga untuk mengirimkan tentaranya segera, secepatnya,” ujar Madobe seperti hasil rapat parlemen, kemarin.
“Kami ingin mereka datang dalam waktu 24 jam,” lanjutnya.
Kenya mengatakan pada Jumat (19/6) bahwa negaranya telah duduk bersama-sama dengan negara tetangga untuk membicarakan “kestabilan” Somalia.
Kenya dan negeri lainnya di Afrika, juga negara-negara Barat semakin “mengkhawatirkan” keadaan Somalia, mereka takut, kelompok “militan” yang terhubung dengan Al-Qaeda akan mampu mengambil alih kekuasaan di Somalia.
Kenya mengatakan, Uni Afrika telah sepakat akan menambahkan 4.300 tentara lagi ke Somalia, untuk membantu mengamankan Somalia juga untuk melatih tentara-tentara Somalia.
Jurubicara Al-Shabaab menyambut statemen Kenya dengan mengatakan, “Kenya telah mengatakan bahwa mereka akan menyerang mujahidin Al-Shabaab dan akan menghabisi kami dalam waktu empat bulan. Jika mereka mencobanya, kami pun akan menyerang Kenya dan menghancurkan seluruh gedung penting di Nairobi,” ujar Sheikh Hasan Yacqub, berbicara di kota Kismayo.
Dalam peristiwa terpisah, penduduk di Baladweyne, kota yang berbatasan dengan Ethiopia mengatakan mereka menyaksikan tentara Ethiopia telah berada dekat di pusat kota, dekat perbatasan.
Mujahidin Al-Shabaab di wilayah Bakol mengatakan para tentara Ethiopia memang telah berada di perbatasan, bahkan telah menyebrang, namun mereka akan memeranginya dan menendang para tentara laknat terseebut kembali ke negara mereka.
“Tentara Ethiopia telah menyebrangi perbatasan dan kini mereka berada di Elberdi, kami telah siap menyambut mereka. Kami akan memberikan mereka pelajaran yang sama seperti yang pernah kami berikan di waktu lalu,” ujar Sheikh Hassan Moalim, pemimpin operasi militer Al-Shabaab di wilayah Bakol. (haninmazaya/arrahmah.com)