TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pemerintah Israel pada hari Minggu (9/9/2012) menyetujui rencana untuk meng-upgrade sebuah perguruan tinggi di Tepi Barat menjadi universitas penuh, sebuah langkah simbolis yang masih memerlukan putusan oleh Pengadilan Tinggi dan Jaksa Agung Israel.
Pada bulan Juli, Dewan Pendidikan Tinggi di Yudea dan Samaria merekomendasikan bahwa Ariel University Centre menerima status upgrade, yang akan membuatnya menjadi universitas pertama di Tepi Barat.
Tapi Dewan Pendidikan Tinggi Israel, yang mengatur tujuh universitas di Israel, menentang langkah itu dan mengajukan petisi terhadap ke Pengadilan Tinggi.
Pada hari Minggu, kabinet memberikan suara pada resolusi yang menyatakan langkah tersebut sebagai “kepentingan nasional Israel”. Selain itu mereka mendesak bahwa semua langkah harus diambil “untuk menyetujui keputusan Dewan Pendidikan Tinggi di Yudea dan Samaria”.
Jaksa Agung Yehuda Weinstein belum menyajikan pendapatnya mengenai langkah ini.
“Ariel merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Israel, dan akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pengaturan masa depan, seperti blok permukiman lainnya,” katanya dari pemukiman yang terletak jauh di utara Tepi Barat.
Didirikan pada tahun 1982 sebagai anak dari Bar Ilan University, Ariel memiliki 12.000 mahasiswa di empat fakultas – kedokteran, teknik, ilmu alam dan ilmu sosial. (althaf/arrahmah.com)