WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah laporan menyatakan bahwa sebuah virus komputer telah menginfeksi pengoperasian drone Predator dan Reaper milik Amerika Serikat yang terbang di sekitar Afghanistan, Pakistan, dan wilayah pertempuran lainnya.
Host-Based Security System milik militer salibis AS mendeteksi virus di Pangkalan Udara Creech di Nevada dua pekan lali, majalah Wired melaporkan pada hari Jumat (7/10/2011).
Virus itu menginfeksi setiap keystroke yang mengendalikan drone dari jarak jauh.
Meski demikian militer AS menjamin sejauh ini belum ada infromasi rahasia yang bocor atau hilang ke sumber luar, menurut spesialis keamanan jaringan.
“Kami terus berusaha untuk melenyapkannya namun virus itu terus datang kembali,” kata seorang sumber yang akrab dengan infeksi jaringan. “Kami pikir itu jinak. Namun kami bisa memastikan.”
Para spesialis masih belum yakin apakah virus yang sempat mengganggu kinerja pesawat andalan AS ini sengaja dimasukkan atau menjangkiti kendali drone karena faktor ketidaksengajaan.
Spesialis juga tidak tahu persis seberapa jauh virus itu telah menyebar.
AS telah sangat mengandalkan drone di Irak, Afghanistan, dan Pakistan, serta akhir-akhir ini semakin marak di Libya, Yaman, dan Somalia, dengan dalih memberantas militan, tetapi serangan udara itu malah membuktikan kebrutalan AS untuk membunuh warga sipil tak berdosa.
Sejak Presiden Barack Obama berkuasa, sekitar 30 pesawat diarahkan CIA telah mencapai target di Pakistan lebih dari 230 kali, menurut laporan Washington Post.
Lebih dari 150 drone Predator dan Reaper tambahan, di bawah kendali Angkatan Udara AS, mengawasi pertempuran di Afghanistan dan Irak. (althaf/arrahmah.com)