DOHA (Arrahmah.id) – Ulama hadis asal Mesir, Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini, meninggal dunia pada Senin, 17 Maret 2025, di ibu kota Qatar, Doha. Beliau wafat setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh putranya, Haitsam Al-Huwaini, yang menyebut bahwa ayahnya telah lama mengalami kondisi kesehatan yang menurun. Sebelum wafat, Syaikh Al-Huwaini berwasiat agar dimakamkan di samping sahabatnya, Syaikh Syukri Abdullah.
Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam di kalangan ulama, murid, dan umat Islam yang selama ini mengikuti kajian serta karya-karyanya dalam bidang hadis dan ilmu agama.

Perjalanan Ilmiah Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini
Nama asli beliau adalah Hijazi Muhammad Yusuf Syarif, lahir pada 10 Juni 1956 di Desa Huwain, Provinsi Kafr el-Sheikh, Mesir. Julukan Al-Huwaini disematkan karena berasal dari desa tersebut.
Beliau berasal dari keluarga kelas menengah yang berprofesi sebagai petani. Ayahnya merupakan tokoh terpandang di desa, sementara ibunya dikenal sangat mendukung beliau dalam menuntut ilmu. Nama Hijazi diberikan oleh ayahnya sebagai bentuk doa agar beliau bisa berhaji ke Baitullah.
Dalam perjalanan intelektualnya, Syaikh Al-Huwaini pertama kali menempuh pendidikan dasar di Madrasah Al-Wizariyah, lalu melanjutkan ke Madrasah I’dadiyah Al-Qadimah di Kafr el-Sheikh dan Madrasah As-Syahid Abdul Mun’im Riyadh untuk pendidikan menengahnya.
Setelah lulus, beliau melanjutkan studi ke Universitas Ain Shams, Kairo, mengambil jurusan bahasa Spanyol di Fakultas Al-Alsun. Karena kecerdasannya, beliau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Spanyol, namun kemudian memilih kembali ke Mesir dan mendalami ilmu agama.
Beliau lalu menekuni ilmu bahasa Arab, hadis, tafsir, dan fikih, serta berguru kepada banyak ulama, di antaranya:
- Syaikh Muhammad Najib Al-Muthi’i – Ilmu ushul fikih.
- Syaikh Abdul Hamid Kishk – Ilmu dakwah dan retorika.
- Syaikh Nashiruddin Al-Albani (Yordania) – Ilmu hadis, dan menjadi salah satu murid utamanya.
- Syaikh Abdul Aziz bin Baz & Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (Arab Saudi) – Ilmu akidah dan fikih.

Pemikiran dan Metode Dakwah
Syaikh Al-Huwaini dikenal sebagai bagian dari Salafi Ilmiah, sebuah gerakan yang berfokus pada studi dan penyebaran ilmu hadis, tafsir, dan fikih. Berbeda dengan Salafi Politik maupun Salafi Jihadi, beliau lebih menitikberatkan pada ilmu dibanding keterlibatan dalam dunia politik.
Dalam dakwahnya, beliau dikenal sangat ketat dalam meneliti keabsahan hadis serta menyerukan agar umat Islam kembali kepada pemahaman salafush shalih berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Beliau juga dikenal sebagai seorang khatib dan penceramah yang tegas. Majelis-majelis ilmunya dipenuhi oleh para penuntut ilmu yang ingin mendalami ilmu hadis, tafsir, dan fikih.
Karya-Karya Ilmiah
Sebagai seorang ahli hadis, Syaikh Al-Huwaini banyak menulis kitab dalam bidang ini. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain:
- Tanbih Al-Hajid ila Ma Waqa’a min An-Nazar fi Kutub Al-Amājid
- Ghawts Al-Makdud bit-Takhrij Al-Muntaqa Ibn Al-Jarud
- An-Nafilah fi Al-Ahadits Adh-Dha’ifah wal-Bathilah
- Kasyf Al-Makhbu’ bi Tsubut Hadits At-Tasmiyah ‘inda Al-Wudhu’
- Shahih Al-Qashash An-Nabawi
- Badzl Al-Ihsan bi Taqrib Sunan An-Nasa’i Abi Abdirrahman
- Iqamat Ad-Dala’il ‘ala ‘Umum Al-Masail (kumpulan fatwa)
- Al-Fatawa Al-Haditsiyyah (Is’af Al-Labith bi Fatawa Al-Hadits)
- Takhrij Tafsir Ibn Katsir
- Ats-Tsamar Ad-Dani fi Ad-Dzabb ‘an Al-Albani
- Masis Al-Hajah ila Takhrij Sunan Ibn Majah
Akhir Hayat dan Warisan Ilmu
Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Syaikh Al-Huwaini terus menurun, hingga akhirnya beliau dirawat di salah satu rumah sakit di Qatar, tempat beliau menghabiskan sisa hidupnya.
Meskipun sakit, beliau tetap berusaha mengajar dan menulis hingga akhir hayatnya. Wafatnya beliau menjadi kehilangan besar bagi dunia Islam, terutama bagi mereka yang mencintai ilmu hadis.
Namun, warisan ilmu dan karya-karya beliau akan terus menjadi rujukan bagi generasi mendatang.
..إنا لله وإنا إليه راجعون.
(Samirmusa/arrahmah.id)