JAKARTA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah tiba di Jakarta untuk mengikuti pertemuan Konferensi Asia Afrika ke-60 pada 22-23 April 2015. Ia mengharapkan Indonesia segera membuka perwakilan diplomatik di wilayah Palestina.
“Kami bersyukur selalu mendapatkan dukungan dari Indonesia, dan menyambut keinginan baik Indonesia untuk membuka perwakilan diplomatik di Palestina,” ujar Hamdallah, sebagaimana dilaporkan KNRP, Selasa (21/4).
Ia berharap dengan dibukanya misi diplomatik Indonesia di palestina akan menjaga hubungan baik antara Palestina dan Indonesia, hal ini juga akan mendorong Negara lain untuk mengakui status kenegaraan Palestina. Hamdallah mengusulkan agar Indonesia membuka konsulat di Palestina, “Pembukaan konsulat akan memajukan hubungan diplomatik dan mendorong negara lain untuk segera mengakui Palestina sebagai negara,”
Hamdallah menyatakan bahwa Palestina sudah terlalu lama dijajah oleh Israel, dan belum merdeka sejak KAA digelar. “Palestina juga menjadi satu-satunya negara yang masih belum merdeka sejak KAA 1955, oleh karena itu, kami berharap dapat segera mendapat kemerdekaan dengan komitmen kuat dari semua mitra Asia-Afrika untuk membantu Palestina mendapatkan kemerdekaan dan mencapai solusi dua negara, berdampingan dengan “Israel”, dan Jerusalem sebagai Ibu Kota Palestina,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia telah sejak lama berencana untuk membuka perwakilan diplomatik yakni konsulat, konsul kehormatan, perwakilan intersepsi, dan kedutaan besar. Joko Widodo telah menunjuk konsul kehornatan untuk Palestina, namun utusan yang ditunjuk belum disetujui oleh pemerintah Palestina. (adibahasan/arc1/arrahmah.com)