TASIKMALAYA (Arrahmah.com) – Calon Wakil Presiden yang digandeng oleh Joko Widodo, KH Ma’ruf Amin mengklaim sistem khilafah sebenarnya bukan ditolak di Indonesia, tapi secara otomatis tertolak. Karena menurutnya, Indonesia merupakan negara yang dibangun berdasarkan kesepakatan-kesepakatan.
“Ada yang tanya kenapa khilafah ditolak? Saya bilang bukan ditolak tapi tertolak. Kenapa tertolak, karena menyalahi kesepakatan,” ujar Kiai Ma’ruf saat memberikan tausiyah dalam acara Halaqah Alim Ulama dan Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (22/10/2018), seperti dilansir Republika Online.
Menurut Kiai Ma’ruf, sebenarnya khilafah itu tidak perlu diperdebatkan lagi di Indonesia. Karena, menurut dia, khilafah jelas bertentangan dengan apa yang disepakati di Indonesia. “Jadi sebenarnya gampang saja. Nggak perlu metenteng-metenteng karena khilafah memang menyalahi kesepakatan,” klaimnya.
Bukan hanya khilafah, menurut Kiai Ma’ruf, semua sistem yang menyalahi kesepakatan di Indonesia juga akan tertolak di Indonesia, seperti kerjaaan atau keamiran.
Ia juga mengklaim bahwa semua sistem negara itu sebenarnya Islami, tapi sayangnya tidak pas jika diterapkan di Indonesia. “Bukan hanya khilafah, semua yang menyalahi kesepakatan juga tertolak, seperti kerajaan,” kata Kiai Ma’ruf.
Ketua Umum MUI ini berpendapat, kesepakatan-kesepakatan yang telah dibangun oleh pendiri bangsa harus dijaga, agar Indonesia tidak terjebak dalam konflik dan membuat negara bubar.
“Setiap upaya merusak kesepakatan ini harus kita jaga supaya tidak ada kegaduhan yang membuat negara ini bubar.” (haninmazaya/arrahmah.com)