JAKARTA (Arrahmah.com) – SubhanAllah walhamdulillah akhirnya POLRI mengizinkan POLWAN untuk mengenakan jilbab berdasarkan Keputusan Kapolri No 245/III/2015. Demikian wujud kesyukuran yang K.H. Arifin Ilham posting pada akun resmi Facebook-nya, Rabu malam (25/3/2015).
K.H. Arifin merespon keputusan tersebut dengan sebentuk sujud syukur seraya berterima kasih kepada para pemegang kebijakan dan semua pihak yang memperjuangkan disahkannya keputusan mulia itu. “Jazaakumullah semua bapak bapak petinggi POLRI dan semua ikhwah yang berjuang hingga keluar keputusan mulia ini. Kini terbuka bagi muslimat POLRI untuk hidup bahagia, terhormat dan cantik dengan busana kemuliaan jilbab.”
Selain itu, K.H. Arifin juga menyampaikan beberapa nasihat bagi Muslimah terkait “Mengapa Wanita Mu’minat Berjilbab”.
Menurut beliau, tujuan hidup seorang mu’min adalah Keridhoan Allah. “‘Ath thooah baabur ridho’, taat berjilbab itu pintu diantara pintu keridhoan Allah,” demikian ujarnya sambil mengutip ayat terkait syari’at jilbab.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri mu’minin,”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak mudah di ganggu.” (Q.S. Al Ahzab:59).
Berjilbab juga merupakan bentuk taat kepada Rasulullah, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam, “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah haidh, tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja” (Muttafaqun alaihi).
Muslimah pun berjilbab karena ingin selamat di akhirat. Beliau mengingatkan bahwa sungguh siksa pedih di akhirat telah menanti mereka yang membuka auratnya sambil mengutip sebuah hadits.
“…Para wanita yg berpakaian tapi telanjang (tipis atau tidak menutup seluruh aurat), berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yg miring. mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (HR. Abu Dawud)
Utamanya, berjilbab juga adalah salah satu syarat Muslimah yang ingin amal ibadah diterima, karena “Tidak diterima shalat perempuan yg sudah haidh (balighah) kecuali dg menutup auratnya” (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah), ujarnya.
Beliau menambahkan, Jilbab adalah pembeda diri Muslimah dengan yang lain dan sebagai syiar wanita mu’minat. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an surat Al Ahzab ayat 59.
Karenanya, Muslimah yang berjilbab dapat selamat dari tipudaya syetan. Demikian lanjut K.H. Arifin sambil mengutip sebuah ayat.
“Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka yaitu auratnya …” (Q.S. Al A’raf:20).
Maka menurut K.H. Arifin, hendaknya Muslimah mengazamkan bahwa, “auratku hanya untuk yang Allah halalkan,” sesuai dengan Qur’an surat An Nur ayat 31.
Pemimpin Majelis Az Zikra itu pun menasihati, “Jangan jadi alasan atau contoh wanita berjilbab yang berakhlak buruk, itu wanita yang belum paham dan beriman utuh ajaran Islam. Teladanilah wanita mu’minat yang berjilbab deng kemuliaan akhlak.”
“Semoga sahabat wanita FBku yang belum berjilbab suatu saat kalian atas hidayah Allah menutup aurat kalian…aamiin,” harap K.H. Arifin Ilham yang sangat bahagia malam itu.
“Semua memang harus sabar dan penuh kasih sayang kalau Syariat Allah tujuannya,” pungkasnya tegas. (adibahasan/arrahmah.com)