SURIAH (Arrahmah.id) – PBB mengatakan bahwa di Suriah hingga 5,3 juta orang mungkin kehilangan tempat tinggal setelah gempa bumi melanda, sementara hampir 900.000 orang sangat membutuhkan makanan hangat di Turki dan Suriah.
Di daerah yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah, mengalami kerusakan terburuk akibat gempa bumi, namun upaya bantuan dipersulit oleh perang, hanya sedikit bantuan yang masuk meskipun ada janji dari Damaskus untuk memperbaiki akses.
Turki juga mengatakan bahwa mereka sedang berupaya membuka dua rute baru ke wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi di Suriah, lansir Al Jazeera (11/2/2023).
Di Turki, sekitar 80.000 orang dirawat di rumah sakit, dan 1,05 juta orang lainnya yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa berada di tempat penampungan sementara, ujar pejabat Turki.
Di antara mereka yang dirawat adalah 16 bayi yang dipindahkan dari pusat gempa, Kahramanmaras, ke ibu kota, Ankara, oleh pihak berwenang Turki.
“Semuanya telah diidentifikasi, namun pihak berwenang belum dapat menghubungi keluarga mereka,” ujar laporan reporter Al Jazeera.
“Ketika bayi-bayi ini berjuang untuk hidup di ICU, pihak berwenang mencari keluarga mereka.”
Bayi-bayi prematur tersebut akan tetap berada di unit perawatan intensif sampai mereka lebih kuat. Selebihnya akan diasuh oleh ibu asuh yang ditunjuk oleh pemerintah.
“Bayi-bayi itu dalam kondisi yang baik,” kata Ferit Kulal, seorang dokter kepala di rumah sakit tempat bayi-bayi itu diambil. “Salah satu bayi lahir pada usia 28 minggu dan yang lainnya pada usia 33 minggu. Setelah pemeriksaan mereka selesai, kami akan merencanakan pemulangan mereka,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.id)