NEW YORK (Arrahmah.com) – Menghadiri Majelis Umum PBB ke-74 di New York, Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia mendesak masyarakat internasional untuk bersatu dalam upaya untuk menyelesaikan konflik Palestina-“Israel”.
“Perdamaian di Timur Tengah tidak akan mungkin terjadi tanpa solusi di Palestina. Tanpa persatuan dalam komunitas internasional, kita hanya akan menghabiskan energi tanpa hasil,” ujarnya di hadapan para pemimpin lainnya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah, di mana rakyat Palestina berharap Yerusalem Timur – yang diduduki oleh “Israel” sejak 1967 – pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Proses perdamaian “Israel”-Palestina runtuh pada pertengahan 2014 karena “Israel” terus menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman Tepi Barat dan menerima perbatasan pra-1967 sebagai dasar untuk solusi dua negara.
Para pemimpin dunia berkumpul di markas PBB minggu ini untuk debat tingkat tinggi sebagai bagian dari sesi ke-74 yang sedang berlangsung.
Sesi tahun ini diadakan dengan tema “menggembleng upaya multilateral untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, aksi iklim dan inklusi.”
Indonesia telah menarik perhatian terhadap pelanggaran HAM “Israel” dalam berbagai kesempatan. Pada bulan Juli, para pejabat Indonesia mengutuk keras pelanggaran “Israel” di Yerusalem dan menyerukan boikot atas barang-barang “Israel”.
Berbicara pada pertemuan tingkat menteri dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan tindakan “Israel” merusak kemungkinan solusi dua negara di masa depan. (rafa/arrahmah.com)