KABUL (Arrahmah.com) – Pelajar perempuan Afghanistan kembali ke beberapa sekolah menengah di provinsi utara, kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen, seperti dilansir France24 (5/10/2021).
Taliban juga mengumumkan beberapa pegawai negeri perempuan telah dipanggil kembali untuk bekerja dan tunggakan gaji akan dibayar.
Suhail Shaheen menggunggah video di laman Twitter-nya yang menunjukkan puluhan siswa sekolah dengan berpakaian hitam dan berkerudung putih duduk di kursi sambil mengibarkan bendera Taliban.
“Gadis-gadis itu akan bersekolah di sekolah menengah di Khan Abad, Provinsi Kunduz,” ungkap Shaheen.
Dalam klip berita yang dibagikan oleh Shaheen, seorang reporter Televisi Radio Afghanistan (RTA) terdengar menyatakan ‘sekolah terbuka untuk anak perempuan, dan tidak ada batasan’.
Seorang anggota Taliban kemudian diwawancarai menyatakan bahwa anak perempuan dan laki-laki dari kelas tujuh hingga 12 bersekolah di distrik tersebut bersekolah dan sejauh ini tidak ada masalah bagi siapa pun.
Taliban juga mengatakan wanita tidak akan diharuskan mengenakan Burqa. Mereka dapat memilih menggunakan jilbab dan kerudung.
Dalam aturannya di tahun 90-an, Taliban pernah mewajibkan burqa untuk anak perempuan yang belajar di sekolah.
Perubahan pun terjadi di tingkat universitas yang dibuka pada bulan September lalu.
Menurut dosen dan mahasiswa di institut di kota-kota terbesar Afghanistan – Kabul, Kandahar dan Herat – Taliban memberikan pembatasan tirai di kelas agar wanita dan pria tidak bercampur baur. (hanoum/arrahmah.com)