MEKKAH (Arrahmah.id) — Seorang jurnalis Israel menyelinap ke Makkah, kota tersuci Islam di Arab Saudi yang haram bagi non-Muslim. Dia keluyuran dengan mobil dan merekam diri sendiri tertawa ketika melewati situs-situs umat Islam.
Dilansir The Times of Israel (20/7/2022), Gil Tamari, editor berita dunia di Channel 13, memamerkan dirinya berada di kota suci dan menunjuk ke Masjidil Haram.
Video jurnalis Yahudi itu telah dibagikan oleh medianya, yang memicu kemarahan di kalangan pengguna media sosial karena non-Muslim secara aturan dilarang memasuki Makkah dan Madinah seperti yang ditentukan dalam ayat-ayat Al Qur’an.
“Ini saya, dan itu masjid suci…saya di sini di Makkah,” kata Tamari sambil memfilmkan dirinya di dalam mobil. Wajah pengemudi di sebelahnya dikaburkan.
“Mimpi ini menjadi kenyataan,” ujarnya, yang tak menjelaskan bagaimana dia bisa menyelinap masuk ke kota Makkah.
“Saya adalah jurnalis Israel pertama yang menyiarkan dari sini, bahkan dalam bahasa Ibrani,” lanjut Tamari, seperti dikutip Times of Israel (20/7).
Warga Israel itu juga terlihat berada di Gunung Arafat, tempat umat Islam berkumpul selama ibadah haji, ibadah yang diwajibkan minimal sekali seumur hidup bagi umat Islam yang mampu.
Teks video yang dibagikan Channel 13 berbunyi: Gil Tamari adalah reporter Israel pertama yang berhasil masuk dan keluar dalam perjalanan di kota. Dan apa yang terjadi ketika dia dicurigai? Artikel lengkap malam ini di edisi utama.
Rekaman video itu dikecam oleh para warga Muslim pengguna media sosial karena dianggap tidak menghormati tradisi dan praktik Islam secara terbuka.
“Mekkah adalah situs paling suci Islam yang menurut hukum Islam hanya diperbolehkan bagi umat Islam. Ini setelah serangan Israel berulang kali di situs tersuci Islam. Apakah mereka menyadari apa yang mereka lakukan?,” kata Iyad el-Baghdadi, presiden LSM Yayasan Kawakibi.
Pekan lalu, beberapa jurnalis Israel melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk meliput tur Timur Tengah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Menjelang penerbangan presiden ke kerajaan, Arab Saudi mengumumkan akan membuka wilayah udaranya untuk pesawat Israel, sebuah langkah yang secara luas dianggap sebagai langkah menuju normalisasi hubungan.
Palestina dan sekutu mereka sangat kritis terhadap perjanjian normalisasiyang sudah ditengahi AS antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko mengingat penganiayaan sistematis terhadap warga Palestina oleh Israel. (hanoum/arrahmah.id)