GAZA (Arrahmah.id) – Jurnalis Palestina Hossam Shabat dan Mohammed Mansour tewas pada Senin (24/3/2025) dalam serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan mereka di lokasi terpisah di Gaza.
Shabat, kontributor Al Jazeera Mubasher, terbunuh di Jabaliya, di Gaza utara, ketika serangan udara ‘Israel’ menghantam mobilnya.
Kurang dari satu jam sebelumnya, ia mengunggah di Facebook tentang kematian Mansour, yang tewas dalam serangan ‘Israel’ serupa yang menargetkan apartemennya di Khan Yunis, di Gaza selatan.
Kantor Media Pemerintah di Gaza melaporkan bahwa kematian Mansour dan Shabat menjadikan jumlah total jurnalis yang terbunuh sejak dimulainya perang ‘Israel’ di Gaza menjadi 208.
Kantor tersebut mengutuk serangan itu sebagai pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis Palestina.
Ia juga menyerukan kepada organisasi pers internasional—termasuk Federasi Jurnalis Internasional dan Persatuan Jurnalis Arab—untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran kebebasan pers yang terus berlanjut ini.
Organisasi internasional dan pendukung kebebasan pers telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran atas penargetan sistematis terhadap jurnalis di Gaza. Meskipun ada seruan untuk akuntabilitas, pasukan Israel tetap melanjutkan operasi militer mereka, menjadikan Gaza salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi para profesional media.
Serangan udara terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa pengeboman ‘Israel’ selama 48 jam terakhir telah menewaskan 61 orang dan melukai 134 orang.
Kementerian memperingatkan bahwa sejumlah korban yang tidak diketahui jumlahnya masih terjebak di bawah reruntuhan, karena upaya penyelamatan sangat terhambat oleh kekurangan bahan bakar dan rusaknya peralatan pertahanan sipil. (zarahamala/arrahmah.id)