PALESTINA (Arrahmah.id) — Seruan untuk penyelidikan penuh, independen, dan transparan atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, meningkat dari berbagai pemimpin dunia. Mereka meminta agar Israel bertanggung jawab atas tindakan itu.
Dilansir Al Jazeera (11/5/2022), Shireen Abu Akleh selama ini merupakan wartawan senior yang menjadi “ikon liputan Palestina”. Dia ditembak tepat di kepala oleh penembak runduk ketika sedang meliput bentrokan warga Palestina dengan tentara Israel di Jenin, Tepi Barat (11/5). Sementara, seorang wartawan Palestina bernama Ali al-Samoudi, terluka di punggung.
Kemenkes Palestina mengatakan, tentara Israel tetap menembaki wartawan meski Abu Akleh mengenakan rompi dengan tulisan ‘PRESS’ yang menandakan bahwa ia adalah awak media.
Peristiwa tragis itu akhirnya memicu kemarahan global. Berikut beberapa komentar dari berbagai pemimpinan negara di belahan dunia;
Uni Eropa mendesak penyelidikan “independen” dan kepala hbadan HAM PBB, Michelle Bachelet, meminta agar semua bentrokan harus diakhiri di Palestina.
Di New York, duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut kematian Abu Akleh “sangat mengerikan” dan menyerukan penyelidikan yang transparan. Dia mengatakan melindungi warga negara dan jurnalis Amerika adalah “prioritas tertinggi kami.”
Gedung Putih juga menyerukan penyelidikan menyeluruh.
“Kami sangat sedih dan mengutuk keras pembunuhan jurnalis Amerika Shireen Abu Akleh di Tepi Barat,” Ned Price, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan di Twitter.
“Investigasi harus segera dan menyeluruh dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Kematiannya merupakan penghinaan terhadap kebebasan media di mana-mana,” tambahnya.
Luis Miguel Bueno, juru bicara UE untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan di Twitter bahwa dia “terkejut” dengan pembunuhan Abu Akleh saat dia melakukan pekerjaannya.
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen untuk membawa para pelaku ke pengadilan,” katanya.
Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah “pengingat berdarah sistem mematikan Israel yang memblokade warga Palestina”.
Wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani menyampaikan dalam sebuah posting di Twitter belasungkawanya kepada keluarga dan rekan Abu Akleh di jaringan media Al Jazeera.
“Kejahatan mengerikan yang dilakukan pendudukan terhadap orang-orang Palestina yang tidak bersenjata seharusnya tidak berlalu tanpa mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban dan tidak boleh tunduk pada standar ganda,” kata al-Thani.
Kementerian luar negeri Kuwait mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara Teluk kecil itu mengutuk keras pembunuhan pasukan Israel atas jurnalis Palestina Abu Akleh.
Kementerian luar negeri Mesir memberikan penghormatan kepada Abu Akleh, mengutuk dalam sebuah pernyataan pembunuhan wartawan Palestina.
“Kami mengkonfirmasi bahwa ini [pembunuhan Abu Akleh] adalah pelanggaran yang jelas dan keji terhadap hukum hak asasi manusia internasional,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Seperti negara-negara lain, kementerian luar negeri Afghanistan memberikan penghormatan kepada jurnalis veteran Palestina dan mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami mengutuk pembunuhan yang disengaja oleh pendudukan Israel terhadap jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di Palestina.”
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk keras “pembunuhan” Abu Akleh.
“Membungkam suara orang-orang yang menceritakan kisah orang-orang tertindas adalah bagian dari strategi yang disengaja yang digunakan oleh Israel & India di Palestina & Pendudukan Kashmir,” tulisnya di Twitter.
Neil Wigan, duta besar Inggris untuk Israel, mengatakan di Twitter: “Wartawan harus diizinkan untuk bekerja dengan aman dan bebas. Saya mendesak penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan transparan.”
Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan: “Kami terkejut dan sangat menentang tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang sedang bertugas dan melakukan pekerjaan mereka, kami berharap peristiwa relevan seperti itu ditangani sesuai dengan hukum dan keadilan.”
Iran
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengutuk keras pembunuhan Abu Akleh dan mengatakan itu menunjukkan sejauh mana Israel bersedia untuk mencegah media melaporkan penindasan terhadap Palestina.
Dia juga meminta organisasi internasional dan perwakilan media global untuk menyelidiki masalah ini dan “memastikan rezim Zionis bertanggung jawab atas kejahatan ini”.
Kementerian luar negeri Belgia mengutuk pembunuhan Abu Akle: “Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada orang yang dicintainya dan menyerukan penyelidikan cepat dan ketat,” katanya dalam sebuah pernyataan. (hanoum/arrahmah.id)