SINAI (Arrahmah.com) – Junta militer Mesir melancarkan operasi militer dengan kode nama “Desert Storm”, jelas ini berhubungan dengan invasi Amerika ke Irak. Ini bukan tentang pembebasan Palestina dari pendudukan Yahudi, lapor Kavkaz Center.
Tank dan pesawat tempur diarahkan kepada Mujahidin di Sinai. Junta militer mengumumkan bahwa pasukan akan “menyingkirkan teroris” dalam 48 jam.
Salah satu kaki tangan pemimpin kudeta militer, menteri dalam negeri, menggambarkan peristiwa yang terjadi di Sinai sebagai “konsekuensi dari konfrontasi politik”.
Operasi militer tersebut melibatkan angkatan udara dan angkatan laut Mesir. Murtadin ingin memblokir basis Mujahidin, terutama di utara dan tengah semenanjung. Tujuan utamanya adalah menghentikan aktivitas Mujahidin di Semenanjung Seni.
Saat ini, sesuai data intelijen lokal, terdapat sekitar 500 Mujahid yang beroperasi di Semenanjung Sinai.
Sementara itu, pemimpin kementerian dalam negeri, mengancam akan menghentikan protes di jalan-jalan di Kairo, di mana tentara junta dengan brutal menewaskan skeitar 200 orang dan melukai lebih dari 4.500 hanya dalam waktu satu hari.
Situasi di Mesir, termasuk di Semenanjung Sinai meningkat setelah kudeta militer. Serangan terhadap tentara junta terjadi hampir setiap hari. Sejauh ini gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir membantah keterlibatan di Semenanjung Sinai. (haninmazaya/arrahmah.com)