JOKHAR (Arrahmah.com) – Seperti dilaporkan berbagai sumber di Chechnya, jumlah penduduk Chechnya yang ingin pergi ke Eropa meningkat tajam di tahun 2012.
Menurut laporan pengamat lokal, 60 sampai 100 orang per hari bermigrasi dari Chechnya pada tahun lalu. Di tahun 2013, jumlah penduduk Chechnya yang berencana untuk pergi meningkat menjadi 60.000 orang.
Alasan mereka adalah untuk menghindari kekejaman Kadyrov terutama menargetkan para pemuda, juga maraknya korupsi di tubuh pemerintahan, kurangnya lapangan pekerjaan dan tidak ada prospek jika terus hidup di Chechnya.
Terkait hal ini, telah diketahui secara luas bahwa pemerintah Chechnya melakukan kampanye besar-besaran untuk “kembalinya” penjajah Rusia ke Chechnya. Di ibukota saja, Jokhar, terdapat tiga sampai lima ribu anggota FSB Rusia, lansir Kavkaz Center.
Sementara itu, pemerintah Kadyrov juga berencana “mengembalikan” orang-orang Yahudi ke tanah Chechnya. Untuk tujuan ini, mereka mengumumkan dibangunnya kembali Sinagog besar di samping Masjid agung di pusat Jokhar.
Menciptakan sebuah koloni Yahudi merupakan salah satu prioritas dari Moskow dan Tel Aviv. Mereka berencana membuat kantong Yahudi untuk perang melawan Islam. Pada saat yang sama, struktur paramiliter Yahudi di bawah kedok perusahaan keamanaan dan konsultan untuk menjamin keamanan Olimpiade di Sochi dan keamanan “cluster pariwisata” di Kaukasus utara sedang dibuat di wilayah Imarah Kaukasus.
Pendanaan operasi ini dilakukan melalui Perancis yang telah memberikan kontribusi 3 miliar USD untuk proyek itu.
Sumber di Moskow mengatakan sehubungan dengan ini bahwa pembangunan di Jokhar, gedung-gedung bertingkat, pusat bisnis, dan lainnya, telah didanai dari dana umum Jewish Fund dan benar-benar dikontrol oleh kelompok Yahudi. Kunjungan terakhir delegasi Yahudi dari “Israel” ke Chechnya, menunjukkan bahwa rezim murtad Kadyrov setia dengan mereka, benar-benar terkontrol dan mengatasi tugas yang diberikan dengan baik. (haninmazaya/arrahmah.com)