KUBA (Arrahmah.com) – Saat ini, lebih dari 100 tahanan di penjara Guantanamo di Kuba masih melangsungkan aksi mogok makan. Para tahanan tersebut memprotes penghinaan terhadap Al-Qur’an dan penyitaan barang-barang pribadi yang dilakukan oleh petugas penjara, seperti dilansir Muslims Today pada Selasa (2/4/2013).
Shaker Aamer, salah satu tahanan yang paling terkenal di Guantanamo, mengatakan jumlah tahanan yang melakukan aksi mogok makan di Guantanamo telah meningkat menjadi 130, The Associated Press melaporkan pada Senin (1/4).
Dia mengatakan kepada pengacaranya pada hari Jumat (29/4) bahwa petugas penjara telah berusaha untuk menghentikan aksi mogok makan namun sia-sia.
Aamer, yang telah menghabiskan lebih dari satu dekade di penjara Guantaamo tanpa tuduhan, juga mengatakan bahwa ia telah kehilangan 14,5 kg selama aksi mogok makannya yang dimulai sejak 6 Februari.
Sejumlah laporan menyatakan banyak tahanan lainnya yang juga telah kehilangan berat badannya dan berada dalam kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan, dan sekarang sedang diinfus.
Pada Kamis (28/3), sekelompok pengacara menyatakan dalam gerakan darurat kepada pengadilan federal di Washington bahwa penjaga Guantanamo telah menolak untuk menyediakan air minum untuk para tahanan yang melakukan aksi mogok makan dan membuat para tahanan berada dalam ruangan dengan suhu AC yang sangat dingin.
Para pengacara juga mengatakan kurangnya air minum menyebabkan kondisi medis yang mempengaruhi ginjal, sistem kemih, dan perut para tahanan tersebut.
Lebih dari 160 tahanan telah dipenjara di Guantanamo tanpa tuduhan sejak awal 2000-an. (banan/arrahmah.com)