Menteri Kesehatan Arab Saudi mulai mempelajari kemungkinan diberlakukannya pemeriksaan anti aids bagi setiap orang yang mengajukan izin pernikahan. Dan rencananya, kebijakan itu akan mulai diterapkan pada musim panas tahun 2007. Langkah ini dilakukan setelah hasil penelitian menyebutkan angka penderita virus mematikan HIV yang belum ada obatnya itu mencapai 1.201 kasus dalam enam bulan terakhir. Sebanyak 311 diderita oleh orang Saudi dan 890 dari negara lain.
Kepala Pusat Program Nasional Penanggulangan Aids, Dr. Riyadh Khalif mengatakan, tiga bulan lagi akan dibuat 20 klinik khusus di berbagai tempat untuk memeriksa penduduk yang ingin menikah, apakah ia terjangkiti HIV atau tidak.
Tentang sebab dominant penderita aids di Saudi, menurut Khalif kebanyakan adalah karena hubungan seksual yang mewakili 80% kasus dari total kasus yang ada. Ia juga menyebutkan bahwa jumlah penderita aids, meningkat tajam dalam 6 bulan terakhir pada tahun 2006 menjdi 1.201 kasus di mana 311 kasus dialami oleh orang Saudi dan 890 berasal dari negara lain yang bermukim di Saudi. Angka itu meningkat 20% dari tahun sebelumnya.
Ditambahkan lagi bahwa di Saudi, orang laki-laki yang lebih banyak menderita aids ketimbang perempuan. Perbandingan penderita laki-laki lebih dari 66% di atas jumlah penderita perempuan. Sementara tentang kelompok usia yang terjangkiti virus HIV, Khalif mengatakan,”Kelompok usia yang terjangkit aids berkisar antara usia 15 hingga 49 tahun yang mewakili 77% dari total kasus yang ditangani. Dari total kasus aids sejak tahun 1984 hingga 2005, 30% nya meninggal dunia.
Peta penyebaran penyakit aids, menurut dr Khalif, paling banyak di dua titik yakni kota Jeddah dan Makkah Mukarramah. Dua kota itu menduduki peringkat pertama dengan prosentase 80% dari total lokasi penderita aids. Dilanjutkan di peringkat berikutnya, kota Riyadh kemudian Dhamam dan berbagai kota lainnya.
Perlu diingat, kasus aids yang terungkap di Saudi mulai ditemukan sejak tahun 1984, dan hingga tahun 2006 ini, jumlah total penderita aids mencapai 10.120 kasus, termasuk 2.316 kasus dari orang Saudi sendiri mewakili 22,9%, dan 7804 penderita berasal dari luar Saudi atau setara dengan 77,1%. (na-str/iol)